PENYEBAB KALAHNYA TIMNAS INDONESIA U-19 DENGAN MEXICO DI TOULON CUP
Laga terakhir alias penentuan melaju atau tidaknya Timnas Indonesia ditentukan saat melawan Mexico, dan kita ketahui bahwa Mexico adalah termasuk salah satu tim tangguh , meski kalah dari Venezuela 1-2, sementara Indonesia kalah dengan Venezuela 0-1 dan mamapu megalahkan Ghana 1-0.
Seperti pertandigan-pertandingan sebelumnya, dimana Timnas Indonesia selalu dalam tekanan, demikian juga saat melawan Mexico dari menit awal dengan leluasa para pemain Mexico memainkan bola melakukan tekanan sangat tinggi karena ditunjang oleh teknik individu, kekompakan tim dan terutam postur tubuh yang rata-rata lebih tinggi dan dan berisi, sehingga ini mendukung kekuatan fisik dan stamina, dan akhirnya timnas harus ketinggalan 0-1 di babak pertama akibat kena hukuman pinalti, dikarenakan Dimas Pamungkas pada menit ke 39 melakukan talking terlambat di kotak pinalti dan Santiago Munoz yang maju sebagai algojo sukses menjebol gawang Cahya Supriyadi, yang tampil apik sepanjang pertandingan.
Babak ke dua kiranya Timnas bisa bangkit, akantetapi ternyata tidak mampu menahan gempuran demi gempuran dari para pemain Mexico, namuan usaha keras Mexico baru menghasilkan gol pada masa injury time babak ke dua yaitu menit 90+ 1 melalui sepakan keras Jorge Ruvalcaba, sehingga Indonesia kalah 0-2 dan terttutplah kesempatan untuk menajdi runner up group.
TTITK LEMAH TIMNAS INDONESIA :
1. Postur tubuh
Sebagaimana kita lihat rata-t-rata postur tubuh dari tim-tim yang berlaga di Toulon cup ini memiliki bentuk tubuh ideal lebihtinggi dan berisi, otot kuat.
Pemain kita masih muda mestinya bentuk tubuh masih bisa dibentuk , mestinya PSSi memfasilitasi atau klub-klub yang ada di Indonesia memiliki fasilitas dan program jelas untuk pembentukan postur tubuh para pemain muda, tentunya ini harus ditunjang menu makanan yang bergizi untuk pembetukan pertumbuhan maupun perkembangan tubuh.
2. Teknik Individu
Secara individu teknik bermain para pemain Timnas Indonesia memang masih kurang, mudah tertipu pergerakan atau gocekan lawan,.
Ini bisa ditingkatkan dengan latihan keras, dan secara kontinyu, meskinya para oemain memiliki kesadaran sendiri untuk mengasah diri
3. Kolektivitas tim lemah
Sangat kelihatan saat teman memegang bola kebingungan, bola mau di kirim ke mana , lebih-lebih saat mendapat tekanan lawan, sehingga sangat mudah di rebut lawan atau ditutup pergerkannya.
Mestinya saat ada rekan yang memegang bola mendekat dan menggangu lawan yang ingin merebut bola atau mencoba mengganggu teman yang memegang bola, lagian harus pemian yang mendapat bola dari lawan haruus berfikir bagaimana saat menghalau bola langsung jatuh ke teman, tidak asal menghalau, ini semu bisa dilatih, oleh program pelatih yang jelas, dan harus di simulasikan menggunakan game, saat latihan.
4. Stamina mudah loyo
Punya teknik kalau stamina loyo, ini sangat fatal, realita para pemain Timnas stamina mudah drop, sehingga dalam bermain ngawur dan sering melakukan pelanggaran karena sangking tidak mampunya untuk melakukan penetrasi pergerakan lawan.
Stamina bisa dilatih dengan rutin, juga factor asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi, mestinya tim medis dari PSSI bisa memberikan menu makana yang bisa menunjang kekutan fisik dan stamina.
5. Kecepatan bermain.
Cara bermian Timnas sangat lambat, mengantisipasi pergerkan teman, dan bola juga lambat, saat menerima pasing sering menunggu sehingga mudah di baca dan direbut lawan, juga saat melakukan terobosan belum bisa membuka ruang, pergerkan tnpa bola nyaris tidak ada.
Ini bisa dilatih secara intensif dan dismulasikan game-game dalam program latihan, jadi ini tergantung bagaiman pelatih dan bagaiman para pemain mau bekerja keras.
Apabila PSSi tidak melakukan perbaikan-perbaikan maka persepakbolaan Indonesia tidak akan mampu bersaing, apalagi nanti dalam ajang piala Dunia U-20 yang akan diadakan di Indonesia, kalau cara bermainya seperti apa yang dilakukan di Toulon Cup, maka hanya akan malu karena ditonton oleh seluruh dunia.
PT. Qualis Indonesia leading a provider of testing, inspection and certification services, is looking for CHEMIST to Join Our Chemical Softline team in Tangerang, Banten
The person will support the laboratory managing the following activities:
1. Development for new method
2. Responsible for testing, operates and maintain laboratory instrumentation and equipment required for analysis sample
3. Prepare routine sample and solution standard following work instruction and report
4. Operates and maintains ICP, GC MS, HPLC, LC MS
5. Ensure declared quality
Qualification:
1. Chemist / Chemical Analyst, bachelor or academic degree
2. Fresh graduate are welcome
3. Will be a plus experience in analytical laboratory, instrumental analysis ( GC MS, HPLC, LC MS, ICP, Spectro)
4. Male/ Female
5. Max 27 years old
6. Ability to work in multi tasked
7. Have ability to work in individual or in a team
8. Willing to under preasure
9. Good comunication
10. Good personal skill
11. Willing to work at Tangerang
Please send your application to :
jang_yadi@qualis-indonesia.com
Please add subject : SL2-CHEMIST
Valid until 17 June 2022