Selama masih ada manusia dan adanya angka kelahiran bayi, tentunya sandang atau pakaian masih sangat dibutuhkan dan merupakan lahan bisnis yang masih sangat menjanjikan, namun mengapa justru banyak pabrik Tekstil di Indonesia megap-megap ? bahkan sangking sulitnya menembus pasar sampai melakukan pengurangan karyawan atau PHK , dan tentu saja ini akan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
BACA JUGA ARTIKEL INI : SERTIFIKAT HALAL PRODUK TEKSTIL
Apa sih faktor penentu terjadinya hal tersebut di atas ? padahal setiap pelaku industri sudah melakukan usaha-usaha untuk tetap survivenya perusahaan sehingga mampu bertahan atau bahkan bisa meningkat, apakah kualitas produk tekstil Indonesia tidak bagus ?dan kejadian ini juga menimpa pada raksasa-raksasa perusahaan yang bergerak bidang tekstil di Indonesia yang sudah sangat terkenal, mereka sudah menerapkan berbagai sistem manajemen pengelolaan industri seperti ISO, Lean SixSigma, Gugus Kendali Mutu, Quality Circle, Manajemen Lingkungan dan lain sebagainya.
NOTE : GAMBAR ADALAH TANGKAPAN LAYAR IG ditjen.daglu
Mengenai tekstil taruhlah untuk pakaian memang kebutuhan masyarakat itu sangat dinamis mengikuti perkembangan zaman karena pakaian tidak hanya sekedar sebagai menutup anggota tubuh, akan tetapi juga untuk mempercantik penampilan sehingga menjadikan pemakainya memilki rasa percaya diri, sehingga pakaian yang dipakai harus bisa mengikuti mode yang sedang ngetren atau bisa dibilang up to date, juga kenyaman saat di pakai misalnya mudah menyerap keringat, tidak bikin gerah, apabila suasana panas, dan tidak merasa dingin saat dipakai pada cuacadingin bahkanbisa menimbulkan rasa hangat, tentu saja dengan pemenuhan kebutuhan seperti ini para pelaku industri Tekstil harus bisa melakukan inovasi-inovasi melalaui riset dan pengemabangan.
SILAHKAN BACA JUGA ARTIKEL BERIKUT TENTANG BAHAN DASAR PEMBUATAN KAIN : SKEMA PROSES BENANG POLYESTER
Coba kita bahas sekiranya apa saja kemungkinan penyebab terjadinya situasi pertekstilan Indonesia saat ini :
1. Pangsa pasar
Pasar industri teksil bisa dibagi menjadi 2 yaitu pasar Domestik atau dalam negeri dan Pasar eksport atau Luar negeri.
Untuk pasar dalam negeri bisa jadi dipengaruhi oleh daya beli masyarakt, apabila pendapatan perkapita penduduk rendah otomatis apabila ingin membeli pakain harus dipikir-pikir sebaliknya apabila pendapatan perkapita penduduk tinggi maka tentu saja juga akan meningkatkan daya beli sehingga masyarakat, sehingga akan tertarik untuk membeli berbagai model pakaian demi menunjang penampilan, disamping hal tersebut saat ini sangat santer diberitakan adanya barang produk tekstil dari China yang harga lebih murah tapi lebih bagus entah dari jenis kain maupun modelnya, tentu saja ini akan menggeser pasar produk dalam negeri.
Untuk pasar ekspor atau luar negeri, tentu saja ini juga dipengaruhi oleh kondisi Negara tujuan ekspor, misalnya Negara maju, Negara sedang berkembang atau Negara miskin, misalnya untuk kondisi Negara maju pastilah menginginkan produk tekstil yang berkualitas tinggi, seangkan untuk Negara sedang berkambang atau Negara miskin mungkin tidak mensyaratkan terlalu ketat, namun hal yang tidak kalah penting adalah pengaruh global misalnya seedanga terjadinya konflik bahkan peperangan, pertumbuhan penduduk yang melambat atau bahkan tidak terjadi pertumbuhan penduduk yang dipenagruhi oleh kesibukan- kesibukan , bahkan ada di bebrap Negara yang generasi mudanya tidak mau memiliki anak karena merasa terganggu aktifitas kehidupanya, hal seperti ini tetnu saja juga akan berpengaruh terhadap kebutuhan sandang, yang akan mengakibatkan pangsa pasar ekspor tekstil juga akan lesu.
2. Inovasi Produk
Tentu saja pengembangan dan inovasi produk tekstil juga harus dilakuakn demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis dan variatif, ini para pengusaha Tekstil dalam negeri harus bisa menjalin kerja sama dunia pendidikan untuk melakukan pengembangan produk Tekstil, mestinya ada litbang, dan sekolah-sekolah kejuruan yang dikhususkan untuk riset dan pengembangan produk.
3. Kebijakan Pemerintah
Untuk mengatasi hal seperti ini pemerintah terutama departemen
perdagangan sangat berperan, kebijakan-kebijakan perlu dilakukan untuk
menyelamatkan industri Tekstil dalam negeri, misalnya melakukan pengetatan impor
produk tekstil dari luar negeri, dan gencar mempromosikan produk nasional ke
Luar negeri,namun kemungkinan kebijakan misalnya pengetatan impor dengan
menerapkan pajak bea masuk yang tinggi akan menjadikan para importer berteriak,
karena mereka para pedagang yang penting untung dan untung, apabila keuntungan
terpangkas otomatis naluri bisnisnya terusik,namun apabila ingin menyelamatkan
warga Negara yang terdampak PHK mestinya harus ada tindakan, apabila ada wacana
pabrik tekstil china yang akan mendirikan pabriknya di Indonesia harus
dipastikan itu akan menyerap tenaga kerja asli Indonesia dengan pendapatan yang
layak,namun sebenarnya kebijakan ini kurang tepat, lah di dalam negeri sendiri sudah ada pabrik Tekstil mengapa malah mengizinkan china membangun pabrik di Indonesia ? mestinya yang ada dalam negeri diuri-uri,dioptimalkan, diselamatkan kemudian didorong untuk bisa menghasilkan produk ekspor jadi negara akan untuk bisa menjual produk ke luar negeri, jangan sampai justru yang di dalam negeri hancur dan tenaga kerja orang Indonesia dikerjai dari perusahaan asing.
BACA ARTIKEL INI : DIPECAT BUKAN KIAMAT
Apabila sistem mutu dalam industri tekstil dan ditunjang oleh kebijakan pemerintah yang tepat mestinya kehancuran usaha di Indonesia itu akan baik-baik saja, silahkan buka artikel berikut ini :
Dengan banyaknya PHK tentu saja ini akan menjadi beban masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi, daya beli melemah, dan menjadikan efek domino perekonomian negara.
Meneruskan info
1. Open Recruitment Cosmetic Research and Development
Tentang Posisi:
Kami sedang mencari individu yang bersemangat dan berorientasi pada detail untuk bergabung dengan tim Research and Development (R&D) kami sebagai Cosmetic Research and Development. Anda akan bertanggung jawab untuk mengembangkan, menguji, dan meluncurkan produk kosmetik baru yang aman dan efektif.
Tanggung Jawab:
- Melakukan riset pasar dan analisis tren untuk mengidentifikasi peluang produk baru
- Mengembangkan formulasi kosmetik baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan peraturan yang berlaku
- Melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan dan efektivitas produk
- Bekerja sama dengan tim R&D lainnya untuk menyelesaikan proyek pengembangan produk
- Mempersiapkan dokumentasi produk dan file regulasi
- Tetap up-to-date dengan tren terbaru dalam industri kosmetik
Kualifikasi:
- Sarjana (S1) di bidang Kimia, Farmasi, atau Ilmu Kosmetik
- Pengalaman minimal 2 tahun dalam pengembangan produk kosmetik
- Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahan-bahan kosmetik dan formulasi
- Mampu bekerja secara mandiri dan sebagai bagian dari tim
- Memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik
- Memiliki semangat untuk inovasi dan kreativitas
Cara Melamar:
Jika Anda tertarik dengan posisi ini, silakan kirimkan CV dan surat lamaran Anda ke
admin@zulmasusu.com
2. Hallo, Rekan-Rekan LinkedIn
Urgently Hiring for PT Mega Manunggal Property Tbk
Supervisor Facility Maintenance :
- Minimal D3 teknik elektrikal / Mesin
- Pengalaman minimal 3 tahun sebagai Supervisor Facility Management atau Building Maintenance Supervisor
- Memahami dasar-dasar kelistrikan arus kuat arus lemah
- Berpengalaman dalam instalasi perbaikan peralatan mekanikal / elektrikal / plumbing
- Memahami dengan baik mekanisme kerja Hydrant System
- Menguasai Ms-Office
- Dapat bergabung segera
📍Lokasi Penempatan : Cikarang & Cibitung
Jika anda berminat, silahkan kirim CV terbaru anda ke email : mmptalent@mmproperty.com dengan subjek (SPV Facility Maintenance - Name)