April 14, 2025

INDONESIA TAKLUK 0-6 DARI KOREA UTARA ADA BEBERAPA MEDIA ASING YANG CURIGA USIA PARA OEMAUN KOREA UTARA

Timnas Indonesia U-17 untuk harus kejebolan 2 gol cepat di babak pertama pada menit ke 6 dan menit ke 11 hasil dari servis sepak pojok dan serangan cepat.
Secara fisik dan tknik juga kecepatan anak-anak Garuda muda memang kalah, para pemain Korea Utara yang terlatih di wajib militer memang lebih perkasa, mereka sangat mengendalikan permainan, bahkan sangat leluasa mendikte pertahanan Indonesia terutama akurasi long ball, sepertinya mereka paham betul memiliki keunggulan tinggi badan, saat kehilangan bola langsung bisa melakukan intersep dan pressing kepada para pemain Indonesia, dalam melakukan transisi menyerang dan bertahan sangat cepat menutup ruang, sehingga membuat kesulitan para pemain Garuda muda untuk menembus jantung pertahananya, akan tetapi setidaknya ada 1 peluang dari Indonesia yang nyaris terjadi gol, sayangnya bola masih bisa diamankan oleh penjaga gawang Korea Utara, secara keseluruhan apabila dibandingkan dengan Korea Selatan, Korea Utara lebih unggul.
Babak ke dua Korea Utara langsung memberikan tekanan ke jantung pertahanan Indonesia, hasilnya pada menit 47 langsung menjebol gawang Dafa, sehingga merubah kedudukan 0-3 untuk keunggulan Korea Utara , lagi- lagi gol tercipta bagi Korea Utara dari titik putih , pada menit ke 59 , dan lagi menit ke 61 bertambah gol untuk Korea Utara sehingga skor berubah 0-5 ,Timnas Indonesia semakin terpuruk, dengan gol ke 6 dari Korea Utara sampai babak ke dua berakhir, maka dengan demikian langkah Timnas Indonesia terhenti, dan Korea Utara akan menghadapi pemenang antara Tajikistan melawan Korea Selatan.
Piala Dunia bulan November 2025 , masih ada waktu untuk membenahi Timnas, lakukan latihan lebih intensif  terutama teknik dan kerjasama antar peman, juga kecepatan, dilatih membaca secara cerdas membaca pergerakan lawan,melakuan transisi dari menyerang dan betahan dengan cepat, tentunya ini harus didukung stamina yang prima, jadi fisik dan stamina harus ditingkatkan, 7 bulan waktu tersisa yakin bisa asalkan di optimalkan .
Namun ternyata kemenangan timnas Korea Utara terhadap Timnas Indonesia mendapat sorotan dari berbagai pihat media asing terutama dari Korea Selatan dan Jepang yang mana mereka mencurigai para pemain Korea Utara telah melebihi umur dari 17 tahun, memang apabila diamati dari struktur kulit wajah sepertinya janggal kalau mereka berumur di bawah 17 tahun, lantas apakah AFC atau FIFA akan melakukan investigasi ? atau apakah itu hanya akan menjadi penghangat berita acara piala ASIA 2025 ? patut ditunggu kelanjutanya.
Rahasia Kebugaran Pemain Korea Utara

Timnas U-17 kita dibantai Korea Utara 0-6. Itu bukan kekalahan biasa. Itu lebih mirip tontonan dokumenter "Discovery Channel" di mana satu spesies unggul secara genetis mendominasi spesies lain yang sedang belajar jalan. Kita datang dengan harapan, mereka datang dengan... semacam kekuatan dari dimensi lain.

Media Jepang dan Korea Selatan mulai mencurigai pemalsuan umur. Lebih-lebih warga +62 terus mengorek usia pemain negara komunis itu. Bahkan, berharap FIFA membatalkan kemenanga Korut bila terbukti palsukan umur. Harapannya, bocil Garuda lolos ke semifinal. Duh, ngarapnya kejauhan, wak.

Tapi saya tidak tertarik soal umur. Saya tertarik soal otot. Otot, stamina, dan napas yang seakan-akan ditenagai oleh nuklir mini dalam dada mereka.

Lihat saja mereka berlari. Tidak terengah-engah, tidak tampak letih. Seolah paru-paru mereka dilengkapi turbocharger. Satu pemain bertubuh seperti hasil kolaborasi antara pelatih kebugaran dan pemahat Yunani Kuno. Yang lain tampak seperti bisa mengangkat wasit sambil tersenyum. Ini bukan sepak bola. Ini gladiator gladiator muda yang dikirim dari negeri Kim Jong-un dengan satu misi, membuat kita mempertanyakan eksistensi vitamin yang kita minum setiap pagi.

Kita tak bisa menuduh sembarangan, tapi ayolah. Seorang remaja 17 tahun biasanya punya jerawat, bukan rahang seperti ukiran granit. Mereka bukan hanya menang dalam skor, mereka menang dalam evolusi. Jika rumor yang beredar benar, rahasia mereka bukan doping, bukan teknologi, tapi, ginseng. Ya, ginseng. Tanaman ajaib yang konon bisa menyembuhkan segalanya kecuali patah hati, itu pun mungkin bisa kalau diseduh dengan benar. Dalam genggaman pemain Korut, ginseng berubah jadi serum super soldier.

Kita juga dengar mereka rutin lari malam. Lari. Malam. Bukan ke warung, bukan buat jajan, tapi buat menaklukkan malam itu sendiri. Saat pemain kita sedang scroll TikTok dan sibuk mencari filter wajah glowing, pemain Korut sedang menaklukkan bukit dan dialog batin sambil sprint. Mereka bukan lari untuk sehat. Mereka lari untuk mempersiapkan invasi.

Ada juga laporan bahwa mereka bermeditasi sebelum pertandingan. Bukan meditasi gaya selebgram yang bilang “healing vibes” sambil rebahan di Bali. Ini meditasi sejati, semacam ritual untuk menyatu dengan kekuatan leluhur. Mungkin mereka bicara dengan arwah prajurit zaman dinasti, atau mungkin dengan bayangan kemenangan 6-0 yang akan mereka capai.

Fasilitas mereka? Konon, lebih canggih dari laboratorium riset beberapa negara. Lapangan yang bisa mendeteksi detak jantung, bola pintar, dan pelatih yang tidak pernah tersenyum sejak 1993. Anak-anak itu tidak hanya dilatih untuk main bola, tapi untuk bertahan di dunia tanpa rasa lelah. Setiap tackle mereka seperti puisi kekerasan. Setiap sprint seperti soneta kecepatan. Dan kita? Kita jadi penonton yang hanya bisa bilang, "kok bisa?"

Bahkan kalau benar umur mereka lebih dari 17, saya takkan marah. Saya hanya ingin tahu, mereka minum apa? Tidur berapa jam? Apakah mereka pernah merasakan pegal-pegal setelah main futsal seperti kita? Karena dari penampilan mereka, rasa lelah tampaknya adalah mitos kapitalis.

Kalau ini masa depan sepak bola, kita harus segera bertindak. Lupakan akademi. Bangun asrama di atas gunung. Latih anak-anak kita dengan kecepatan angin dan kekuatan hati. Paling penting, buang semua boba, ganti dengan ginseng.

Karena jika tidak, 6-0 akan jadi kenangan manis yang paling ringan.

#camanewak
Rosadi Jamani
Ketua Satupena Kalbar

#timnas indonesia 
#timnas korea utara
#pencurian umur
#sepakbola
#piala asia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter

POLYESTER

PESAN CHARLIE CHAPLIN PELAWAK BISU DUNIA

Charlie Chaplin hidup hingga usia 88 tahun, dan meninggalkan empat ucapan tentang kehidupan, salah satu hal terindah yang pernah saya baca: ...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG