AFF 24 : PENYEBAB KEKALAHAN INDONESIA ATAS PHILIPINA, HASIL TERAKHIR

Peringatan dalam artikel kami sebelumnya maupun dalam video You tube kami di Chanel : Serba Aneh dari Sunarta, sudah kami sampaikan harap mewaspadai, Philipina, karena Philipina bukanlah tim yang dahulu bahan bulan-bulanan Indonesia, kalau mau menengok dikala mampu menahan imbang Myanmar, Laos, bahkan sempat nyaris mengalahkan Vietnam, mestinya Timnas Indonesia bisa fokus, tidak boleh terbuai dengan sejarah.

Mengawali pertandingan jelas Philipina langsung menekan bahkan sempat menciptakan peluang berbahaya,yang menjadi sorotan adalah cara bermain Timnas Indonesia ada beberapa pemain yang cara mengambil bola dari kaki lawan asal babat cenderung kasar,walupun secara keseluruhan babak pertama permainan Indonesia unggul ball possession  namun ada kejadian yang sangat disayangkan dimana sang kapten Muhammad Ferarri harus diganjar kartu merah, akibat menyikut kapten Philipina yang mengawalnya,pada menit ke 42, mestinya hal seperti ini tidak boleh terjadi karena sekarang selalu diintai oleh VAR, padahal saat itu kondisi menguntungkan Timnas Indonesia dimana Pratama Arhan akan menggunakan senjata andalanya untuk melakukan lemparan jarak jauh, seharusnya Ferarri disaaat mendapat tekanan pada pundaknya langsung menjatuhkan diri bukan malah menyikut, disinilah perlunya kecerdikan, apabila saat itu Ferarri menjatuhkan diri secara otomatis pemain Philipina akan menapatkan teguran dari wasit bahkan bisa berbuah kartu,hal seperti ini juga harus ada edukasi oleh tim pelatih tentang cara menghadapi situasi di lapangan yang tidak mudah terpancing dan melakukan balasan kekerasan dengan lebih kasar, karena biasanya wasit akan melihat kejadian adegan terakhir.

Dengan diganjarnya kartu merah Ferarri jalas merupakan kerugian besar, sehingga terpaksa harus bermain dengan 10 pemain, walaupun ternyata dengan 10 pemain Indonesia tetap tampil bagus, akan tetapi tetap saja menciptakan lobang di jantung pertahanan, dan masih beruntung akhir babak pertama masih kedudukan imbang 0-0.padahal pada babak pertama ada kesempatan Arhan Fikri yang sudah berdiri bebas dalam kotak pinalti mendapat sodoran bola matang sayang tendanganya justru melambung di atas gawang Philipina dan tidak terarah.

Pada babak ke dua Philipina memanfaatkana kekurangan jumlah pemain Indonesia dengan melakukan serangan dari sektor sayap yang sangat membahayakan dan Cahya Supriadi dari babak pertama berjibaku untuk menyelamatkan gawang dari kebobolan dan penampilan cukup bagus, namun pada menit ke 63 harus kebobolan dari titik putih akibat bola yang coba dihalau oleh Doni Tri Pamungkas justru mengenai siku dan pengadil lapangan dari jepang tidak ragu untuk menghukum dengan sebuah pinalti, sebenarnya ada usulan VAR  untuk mereview , tapi wasit tetap memutuskan untuk pinalti, saat mengantisipasi tendangan penalti sebenarnya kaki Cahya Supriadi nyaris menyentuh bola, tapi bola tetap meluncur ke dalam gawang.

Ketinggalan 0-1 Pelatih Shin Tae Yong mencoba merubah strategi dengan memasukan pemain beberapa pengganti yang berkarakter menyerang, seperti Hokky Caraka, Arkan Kaka dan bahkan Ronaldo Kwateh, Hokky caraka sempat mendapatkan umpan matang, dan melakukan tendangan keras ke gawang Philipina akan tetapi penjaga gawang Philipina masih mempu melakukan bloking bola sehingga hanya menghasilkan sepak pojok, demikin juga Ronald Kwateh pada menit-menit terakhir babak tambahan waktu dari luar kotak pinalti sempat melakukantendangan keras, namun lagi- lagi penjaga gawang Philipina bekerja dengan baik mampu menangkap bola.

Sampai akhir pertandingan kedudukan tidak berubah untuk kekalahan Indonesia sehingga dengan demikian Timnas Indonesia tersingkir, sedangkan Philipina melaju mendampingi Vietnam dengan nilai 6 untuk melawan Thailand, dan dipertandingan lain Myanmar harus mengantongi 5 gol dari Vietnam.

Pemain Indonesia ini sebenanrya yang akan dipersiapkan untuk ajang ASEAN GAME, akan tetpai apabila menengok dari hasil jelas tidak memuaskan, perlu ada perombakan.