Ramai
diberitakan pada media online bahwa peternak sapi perah membuang ribuan liter
susu sapi segar di tempat pembuangan sampah , bahkan yang lebih ekstrim yaitu
dilakuakn mandi susu di atas mobil pick up.
Sebagiamana diketahui itu dilakukan oleh peternak dan
pengumpul susu di daerah Pasuruhan , Jawa Timur dan Boyolali, Jawa Tengah,
tentu saja ini mengundang keprihatinana, penyebab itu dialkukan oleh karena ada
pembatasan pembelian oleh pabrik olahan susu sehingga susu yang tidak
tertampung tidak ada jalan keluarnya, membuat mereka melakukan aksi tersebut.
Ada rumor
yang beredar dari pendapat para peternak bahwa kejadian tersebut karena adanya
impor susu yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga pabrik lebih memilih
menggunakan susu impor dalam prosesnya, mungkin kualitas susu impor lebih bagus
atau lebih murah juga belum diketahui kepastianya, apabila alasan ini tentu
saja ini akan sangat merugikan peternah sapi perah, namun sebenarnya tindakan
membuang susu bisa dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat misalnya dijual ke
masyarakat dengan harga murah yang setidaknya akan mendapatkan uang dan tidak
mubadzir, maaf saja dengan cara dibuang seolah tidak mensyukuri rezeqi yang
diberikan oleh Tuhan, akan sangat beruntung apabila Tuhan tidak marah
kedepanya, sehingga disaat susu sangat dibutuhkan justru sapinya tidak bisa
diperah, tentu hal seperti ini tidak kita kehendaki, atau apakah memang pasaran susu kemasan pabrik
mengalami kelesuan dalam pemasaranya yang disebabkan kurang minatnya masyarakat
mengkonsumsi susu, karena mungkin sebagian besar masyarakat saat ini minum susu
bukan merupakan kebutuhan pokok, masih dianggap makanan mewah, sedangkan
kondisi eknomi masyarakat saat ini
sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
BERIKUT TANGGAPAN DARI PETERNAK SAPI PERAH YANG BEREDAR DI MEDIA FACEBOOK DENGAN NARA SUMBER WIDI ASTUTI :
"Mbak, kenapa susunya dibuang percuma? Mending disedekahkan aja biar lebih bermanfaat."
"Mbak, kenapa gak dijual murah aja? Kan lumayan tetep dapat duit meskipun seuprit daripada enggak sama sekali."
"Mbak, kenapa nggak dibikin yogurt kek, keju kek, kefir kek, apa kek. Kreatif dikit gitu lho."
Dan sebagainya, dan sebagainya....
Hadeeeehhh, emang paling enak kalau nyacat dan cuma ngomong doang.
Sini, sini pada ngumpul semua. Biar bisa faham mengapa peternak memilih membuang susu segarnya.
Jadi begini, kalau masalah sedekah, tanpa disuruh pun kami sudah gerak. Yang sudah berteman lama pasti faham ya kalau kegiatan kami mayoritas menyalurkan sedekah.
Tapi masalahnya adalah kuota susu banyaaaaakkkkkkkk sekali. Bisa bayangin gak sih kalau hampir satu gunung Merbabu itu warganya memelihara sapi perah semua? Bisa bayangin gak berapa ton susu yang diproduksi?
Bisa bayangin gak gimana gempornya kalau kudu nyedekahin semua? Butuh berapa tanki? Butuh berapa alat transportasi? Berapa besar biayanya? Duitnya darrriiiii mannnaaaaaa????
Asli eneg banget dengan komen asal njeplak yg nyuruh nyedekahin susu. Tanpa disuruh pun kami sudah gerak nyedekahin susu semampu kami. Tak hanya untuk Ponpes umat Islam. Tapi juga mengantarkan sedekah susu tersebut ke Panti Wredha Salib Putih.
Terus ada yang nyuruh menjual obral susu aja.
Iya tau banget mending dijual daripada dibuang. Anak SD juga tau.
Masalahnya adalah siapa yang mau beli susu berton-ton? Padahal kalau nggak cepet-cepet dijual dan dimasukkan ke freezer, susu bakal basi. Susu segar itu cepat basi. Sehingga butuh penanganan khusus jika harus dijual dalam jangka waktu lama dan jarak jauh.
Terus ada yang komen juga kudu dibikin keju lah, yogurt lah, kefir lah, embuh lah.
Wooiiiiii Painem, belajar bikin produk turunan susu itu butuh waktu. Juga butuh keahlian tertentu. Bukan asal simsalabim langsung jadi.
Sorry jadi esmoni.
Lah, soale netijreng malah memojokkan dan sok tau. Padahal kami yg disini lebih faham bagaimana harus memperlakukan susu agar kualitas terjamin.
Asal tau aja, sudah sekitar 10 hari peternak susu area Merbabu menangis. Karena setoran susu ke KUD dibatasi.
KUD membatasi jumlah setoran juga karena pabrik membatasi kuota setoran. Dan ini semua gara-gara IMPOR SUSU !!!
For your information, bahwa 80% susu segar yang masuk pabrik itu adalah susu impor. Jadi peternak lokal hanya mendapat jatah 20% saja. Ngeri gak sih? Kayak jaman VOC aja.
Bisa bayangin gak betapa nelangsanya peternak susu? Sudah capek-capek ngarit, mandiin sapi, mbersihin kandang, memerah susu pagi & sore terus setelah itu susunya nggak laku...
Capek? Iya pastilah mereka capek lahir batin....nangis darah....serasa dikhianati oleh bangsa sendiri....
SILAGKAN BUKA VIDEO INI
NAH MENANGGGAPI HAL TERSEBUT DI ATAS BAGAIMANA ? COBA DENGAN SOLUSI BERIKUT INI :
1. Pemerintah setempat harus ikut
memberikan bantuan dari dinas peternakan yang bekerjasama dengan perindustrian,
untuk bisa mengolah susu hasilproduksi lokal, entah dengan cara menjalin
bekerja sama antara produsen susu dengan home industri seperti industri roti,
makanan ringan atau jajanan yang bisa dicampuri susu, atau ada cara mengolah
susu menjadi keju, diolah menjadi susu kemasan seperti susu kental manis, tentu
saja ini melibatkan lembaga-lembaga penelitian oleh akademisi dibidang ahli
gizi untuk melakukan eksperimen pengolahan susu , hasilnya diinformasikan
kepada masyarakat sekitar peternak sapi perah, yang akhirnya memiliki daya jual
kepada masyarakat.
2. Apabila kejadian tersebut merupakan
akibat impor susu, perlu dipertanyakan, mengapa pemerintah melakukan hal
tersebut ? apakah kualitas susu impor lebih bagus,ini tugas para penilti atau
Litbang untuk mengetahui mengapa susu impor lebih bagus ? bagaimana caranya
agar susu lokal bisa menyamai kualitas susu imor,syukur lebih bagus, entah
dengan cara memberikan asupan makanan kepada sapi perahnya sehingga bisa
menghasilkan susu yang berkualitas bagus, kemudian pemerintah membuat aturan
bahwa pabrik pengolah susu harus menggunakan susu lokal
3. Para wakil rakyat , pejabat daerah
samapi pusat yang meliputi pemimpin wilayah, para anggota dewan harus bisa
merangkul dan bekerjasama dengan dinas
peternakan, dinas kesehatan, dinas perindustrian,sekolah-sekolah kejuruan untuk
melakukan inovasi-inovasi pengolahan hasil produk pangan, sehingga bisa memberikan jalan keluar bagi masyarakat tidak
hanya masalah susu saja ini, seperti kejadian beberapa produk pertanian Tomat
dan Cabai, disaat para petani panen mengapa justru hasil panenan tidak terjual,
bahkan dibuang-buang, hal sepertiini para peneiliti di bidang kesehatan dan
pangan mestinya bisa bekerja memberikan solusi hal seperti ini.
Menteri perdagangan mestinya dipilih orang yang benar-benar bisa
membantu memperdagangkan produk lokal syukur bisa untuk di eksport, Menteri
Perindustrian mestinya yang bisa menggerakan industri pangan yang dihasilkan
produk dari kinerja menteri pertanian dan peternakan, tentu saja menteri
pertanian harus bisa menciptakan produk pertanian yang bisa memenuhi kebutuhan
pangan nasional syukur bisa surplus dan diekspor.
JADI PEJABAT ITU HARUS BEKERJA UNTUK NEGARA BUKAN HANYA UNTUK KELUARGA DAN SAUDARA.
Apabila
hasil produksi masyarakat bisa diolah menjadi barang yang memilki nila jual
tentu saja akan meningkatkan pendapatan masyarakat, yang Negara juga akan
mendapatkan masukan dari pajak rakyat,
#presiden
#susu
#boyolali
#Pasuruhan
#meneteri pertanian
#menteri perdagangan
#menteri perindustrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter