Seperti diberitakan beberapa media online bahwa sebagaimana disebutkan oleh ketua umum PSSI yaitu Bapak Erick Tohir, guna pembiayaan pengembangan Timnas baik dari kelompok umur mulai U-17 sampai Timnas senior dan sepakbola putri memerlukan dana 800 miliar rupiah pertahun, berarti per bulan dikisaran 66.67 Miliar, dan perhari dikisaran 2.23 Miliar, adapun dana tersebut untuk mengadakan training center, pertandingan terutama dengan agenda ke luar negeri baik even-even resmi agenda FIFA ataupun uji coba guna mempersiapkan laga-laga resmi.
Note : Gambar adalah tangkapan layar dari Video Reel Bp. Erick Thohir
Namun berdasarkan pernyataan Bapak Erick Tohir bahwa dari kebutuhan tersebut sudah tercover 400 miliar dengan dari berbagai sumber yaitu pemerintah Rp.120 Miliar, hak siar Televisi senilai Rp.70 Miliar, Swasta 100 miliar rupiah, dari bank Mandiri 80 miliar rupiah dan penjualan tiket 20 miliar rupiah.
TONTON VIDEO INI : PESAN BUAT YANG KONTRA NATURALISASI
Sekarang kemana mencari kekurangan yang 400 miliar rupiah ?coba kita mencoba menggugah para pecinta bola Indonesia, taruhlah penduduk Indonesia yang dikisaran 284 juta jiwa memilki usia produktif 69 % dan jumlah pekerja sekitar 50 % ini berarti sekitar 142 juta, dan dari 142 juta andaikan ada pencinta bola 120 juta, mereka dimintai donasi Rp.2000/ orang setiap bulan sudah akan terkumpul dana 240 miliar adapun teknisnya PSSI membuka rekening bank dengan nama PEDULI SEPAKBOLA dari berbagai bank karena dimungkinkan pecinta bola Indonesia tidak terpusat pada satu bank saja, akan tetapi harus transparan, selalu meberikan laporan keuangan setiap bulan, tidak boleh dikorupsi atau disalahgunakan, apabila dikorpsi maka koruptor dihukum gantung, tentu saja dengan kerelaan para pecinta bola maka harus ada timbal baliknya yaitu benar-benar bisa berprestasi ditingkat dunia, namun untuk pembinaan diprioritaskan generasi penduduk asli, diberi fasiltas, baik sarana dan prasarana latihan terutama pembentukan fisik, kecerdasan, teknik, stamina dan lain-lain, dengan pemenuhan nutrisi gisai untuk mengimbangi perkembangan dan pertumbuhan pemain, walaupun untuk saat ini kami setuju dengan adanya naturalisasi, akan tetapi seyogyanya dipersiapakan untuk penduduk bukan naturalisasi.
BACA JUGA ARTIKEL INI : JEN RAVEN CETAK GOL
Pengalaman yang sudah-sudah PSSi telah segala macam cara untuk melakukan pembinaan sepakbola Indonesia dengan program berlatih di luar negeri mulai dari eropa sampai Amerika Latin akan tetapi semua hasilnya Zonk, tetpa saja setelah kemabli ke Indonesia untuk merajai AsEAN saja tidak bisa , apalagi ASIA apalagi Dunia, jadi pesan saya untuk para hater atau yang kontra terhadap program naturalisasi sekarang, coba kalian dekati pemilik klub, kemudian tidak boleh menggunakan pemain asing, suruh ikut kompetisi di liga baik liga 2 maupun Liga 1, apabila kalian bisa enghasilkan pemain-pemain non naturalisasi dari klub tersebut , baru menentang program yang dijalankan PSSI sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar