Sudah lama even Pekan Olah Raga ( PON ) tidak terdengar gaungnya, adapun tentunya maksud dan tujuan penyelenggaraan acara tersebut adalah untuk menggali serta pembinaan para pemain atau atlit muda berbakat di bidang Olah raga dari perwakilan setiap propinsi yang ada di seluruh Indonesia, yang akhirnya akan mendapat pemain atau atlit berkualitas untuk mewakili Indonesia dalam pertandingan-pertandingan olah raga di kancah Internasional.
Note : Gambar adalah hasil tangkapan layar yang beredar di Facebook
Ramai menjadi perbincangan di media social, sebuah kejadian yang tidak pantas dimana saat pertandingan Sepak bola perempat final yang mempertemukan antara kesebelasan wakil dari Sulawesi Tengah menghadapi tuan rumah Aceh terjadi pemukulan wasit oleh salah satu pemain dari Sulawesi Tengah yang mengakibatkan wasit tersungkur di depan gawang, banyak memberikan komentar bahwa semua akibat kekesalan para pemain Sulawesi Tengah terhadap sang pemimpin pertandingan yang berat sebelah dalam mengambil keputusan yang sangat menguntungkan tuan rumah dan merugikan tim tamu, apabila diamati dari video yang beredar memang sepertinya apa yang terjadi begitu adanya,akan tetapi sangatlah disayangkan kekesalan para pemain dilampiaskan dengan cara yang tidak manusiawi bahkan pemukulan wasit sebenarnya bisa digolongkan tindak kekerasan yang bisa juga disebut sebuah kriminalitas,yang sebenarnya tidak harus terjadi dalam dunia olahraga untuk tujuan jangka panjang.
Note : gambar hasil tangkapan layar dari video yang beredar ( lolos dari pengamatan wasit dan asisten wasit )
Tentu saja PSSI harus melakukan investigasi secara menyeluruh,yang salah tetap harus dihukum tidak pandang bulu, apabila terbukti ada oknum entah itu pejabat dari level apasaja yang meminta wasit untuk melakukan hal yang tidak benar tetap diproses secara hukum karena merupakan biang kerok terjadinya permasalahan,karena apa bila ini dibiarkan begitu saja maka akan berdampak tidak baik bagi persepakbolaan Nasional,hal yang menjadi memperburuk keadaan adalah asumsi masyarakat bahwa kejadian tersebut adalah wasit sengaja membantu tuan rumah atas keputusan-keputusanya, dan bahkan ada yang mencurigai ada main mata atau penyuapan, agar memenangkan tuan rumah, apabila dilihat dari potongan-potongan cuplikan video yang beredar memang sepertinya Wasit posisi yang sangat mencolok melakukan kesalahan,mestinya wasit seperti ini memang tidak layak memimpin sebuah pertandingan sepakbola, dan harus mendapatkan sangsi berat apabila terbukti melakukan pengaturan skor demi memenangkan tuan rumah, hal yang sering terjadi bahwa tuan rumah selalu diuntungkan, entah itu sebuah titipan apa memang suatu keharusan kalau tuan rumah harus menang dan keluar sebagai juara sehingga menghalalkan segala cara entah melalui pengadil lapangan, dan permainan yang cenderung kasar untuk melakukan terror kepada tim tamu, mental-mental seperti ini yang harus dibenahi dilakukan revolusi, mestinya wasit dan pemaian yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji wajib diberikan hukuman, tidak hanya sekedar sangsi yang ringan, harus dihukum seberat-beratnya, misal dicabut lisensi kewasitanya, dan pemain yang melakukan kriminalitas dengan kekerasan terhadap wasit juga harus disangsi yang berat apabila perlu tidak boleh mengikuti pertandingan sepakbola resemi selamanya,agar bisa menjadikan pelajaran bagi pemain lain untuk tidak melakukan hal-hal yang sama, sehingga bisa menjunjung nilai sportivitas,sehingga sepakbola Indonesia akan menjadi maju.
BACA JUGA ARTIKEL INI : KIPRAH MAARTEN PAES UNTUK TIMNAS INDONESIA
Pertandingan Sepakbola yang melibatkan adu fisik, teknik dan stamina memang sangat rentan untu memicu kericuhan , baik antar pemain, wasit dengan pemain bahkan melibatkan antar supporter,sebenarnya hal yang sangat memalukan olahraga adalh sport, tentu saja harus menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, baru-baru ini juga terjadi pemain memukul steward, penonton menghajar steward , ini kan moral yang benar-benar memalukan, belum lagi beredar kericuhan sepakbola wanita , pertkelaian antar pemain, antar official, mestinya panitia penyelanggara membuat aturan yang tegas, dan aturan harus dikirim ke semua peserta, wajib ditekankan ke semua official, pemain dan wasit , official masing-masing tim harus membacakan ke semua pemain untuk dipahami dan dilaksanakan, dan sangsi berat apabila dilanggar, misalanya :
1. Wasit yang memimpin pertandingan harus berlaku adil dan fair tidak berat sebelah, apabila kepemimpinan yang tidak adil maka wasit saat itu harus diganti, juga mendapatkan sangsi entah denda atau dicabut lisensi kewasitanya, demikian juga bagi asisten wasit ( hakim garis ) tak luput dari sangsi-sangsi apabila adalah kecurangan wasit utama,akan tetapi tidak mengingatkan bahkan memdukung ketidak adilan.
2. Pemain, official tim dilarang keras untuk melakukan tindakan fisik yang mencederai siapapun seperti memukul, menendang dan lain-lain, dan akaibat dari pelangaran perilaku tersebut pemain bisa dikartu merah dan dan kena denda juga sangsi tidak boleh terlibat pertandingan resmi selama 1 tahun bahakan seumur hidup.
3. Dan lain-lain.
Sedangkan peraturan harus dibacakan sebelum pertandingan dimulaiagar semua bisa memahami sehingga penyelnggaraan bisa berjalan lancar semua akan gembira serta puas,.
Kerana Sepakbola di PON itu mewakili propinsi atau kedaerahan apabila timbul kerusuhan ini akan memantik perpecahan antar suku,ini yang berbahaya, bisa memecah belah bangsa, maka dari itu bisa dipertimbangkan pembinaan sepak bola tidak melalui even dengan unsur kedaerahan , akan lebih baik apabila melaluiklub-klub SSB atau sejanis liga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter