Babak kualifikasi penyisihan group untuk piala ASIA U-20 telah selesai dan menghasilkan 16 negara yang berhak melaju ke putaran final AFC 2025 yaitu China ( otomatis karena sebagai tuan rumah ) dan para juara group yaitu Suriah, Uzbekistan,Korea Selatan,Arab Saudi,Qatar, Jepang, Irak,Iran dan Indonesia kemudian disusul 5 negara sebagai runner up terbaik yaitu Yaman denegan poin 7, Krigiztan dengan poin 7, Australia dengan poin 7, Thailand dengan poin 6 demikian juga Yordania dengan poin 6.
Indonesia berhasil melaju berkat bermain imbang pada pertandingan terkahir hari minggu, 29 September 2029 melawan Yaman dengan kedudukan 1-1, sehingga baik Indonesia maupun Yaman memiliki nilai sama yaitu 7 akan tetpai Indonesia memilki selisih gol lebih banyak sehingga menjadi juara group, sedangkan Yaman tetap lolos karena menduduki posisi 1 untuk 5 runner up terbaik.
Untuk Asia Tenggara diwakili 2 negara yaitu Indonesia dengan Thailand, karena Thailand menduduki posisi ke 4 runner up terbaik, sedangkan Vietnam dan Malaysia harus terdepak.
BACA JUGA ARTIKEL INI : PRATAMA ARHAN DAPAT COBAAN
Menganalisa pertandingan antara Indonesia melawan Yaman, meskipun permainan imbang baik penguasaan bola maupun terciptanya gol akan tetapi apabila dicermati Yaman lebih unggul dalam segi teknik Individu, kolektivitas tim , koordinasi antar pemain, juga dalam melakukan penetrasi serangan Indonesia, sangat kuat dalam melakukan presing dan para pemain melakukan pergerakan tanpa bola, pergerekan kaki untuk melakukan tipuan ,saat pasing ke kawan selalu mengarah ke pemain yang tidak dalam pengawalan, sehingga bola mengalir begitu cair, sedangkan para pemain Indonesia sangat monoton dalam melakukan serangan, mudah dibaca lawan, sehingga mudah dipatahkan,terlambat melakukan presing lawan, sering memberikan ruang tembak terutama saat di depan kotak pinalti, para pemain Yaman dengan leluasa memberikan ancaman ke gawang Indonesia, kemudian disaat melakukan serangan aliran bola sudah ke depan, akan tetapi support pemain sering terlambat, untung pada menit ke 45+1 Jen Raven yang mendapat umpan silang dari Muhammad Ragil yang lolos dari jebakan offside dan Jen Raven mampu memanfaatkan peluang dengan mengelabuhi 3 pemain belakang Yaman menusuk dalam kotak pinalti dan melepaskan tembakan mendatar,ke tiang jauh dan tidak mampu dijangkau penjaga gawang Yaman, meskipun sempat membentur tiang gawang, namun akhirnya bola masuk, sayangnya 2 menit kemudian Yaman mampu menyamakan kedudukan memanfaatkan kelengahan para pemain belakang Indonesia karena terlambat menutup, sehingga Abdurahman Al Kadher melakukan tembakan dari luar kotak pinalti, bola membentur badan Bufon sehingga berbelok arah tidak mampu di jangkau Ikram Al Giffari dan kedudukan menjad 1-1 sampai babak pertama berakhir, pada babk ke dua Yaman terus mencoba menekan Indonesia, dan Indonesia mencoba mengandalakan serangan balik, sayangnya selalu kandas, bahkan Jen Raven nyaris tidak pernah mendapat suplay bola, sebenarnya striker ini memiliki naluri gol yang tinggi, mamapu mebuka ruang dan bisa menempatkan posisi, namun masih ada kelemahan, sepertinya staminanya pada menit ke 60 sudah menurun sangat jauh, juga pergerakanya masih kaku, ini yang harus diperbaiki,apabila ingin melangkah jauh diputaran final karena lawan-lawan yang akan dihadapi merupakan tim-tim tangguh, meskipun FC belum mengeluarkan hasil drawing siapa saja yang akan jadi lawan nantinya namun dari rangkupan berita beberapa media online mengacu pada acun X dari Footy Ranking, Timnas Indonesia berada pada Pot 3, yang berisis Arab Saudi, Suriah dan Kirgistan, tentu saja Negara-negara tersebut sangat kuat sepakbolanya, jangan sampai Timnas Kita untuk dijadikan lumbung gol, harus dibenahi kekuranganya,terutama dari segi fisik, stamina dan skill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar