Juli 07, 2024

PHK MELANDA KARYAWAN INDUSTRI TEKSTIL INDONESIA ? #PHK #Pabrik Tekstil #karyawan #ekonomi #china

Selama masih ada manusia dan adanya angka kelahiran bayi, tentunya sandang atau pakaian masih sangat dibutuhkan dan merupakan lahan bisnis yang masih sangat menjanjikan, namun mengapa justru banyak pabrik Tekstil di Indonesia megap-megap ? bahkan sangking sulitnya menembus pasar sampai melakukan pengurangan karyawan atau PHK , dan tentu saja ini akan sangat berpengaruh terhadap  daya beli masyarakat.

BACA JUGA ARTIKEL INI SERTIFIKAT HALAL PRODUK TEKSTIL

Apa sih faktor penentu terjadinya hal tersebut di atas ? padahal setiap pelaku industri sudah melakukan usaha-usaha untuk tetap survivenya perusahaan sehingga mampu bertahan atau bahkan bisa meningkat, apakah kualitas produk tekstil Indonesia tidak bagus ?dan kejadian ini juga menimpa pada raksasa-raksasa perusahaan yang bergerak bidang tekstil di Indonesia yang sudah sangat terkenal, mereka sudah menerapkan berbagai sistem manajemen pengelolaan industri  seperti ISO, Lean SixSigma, Gugus Kendali Mutu, Quality Circle, Manajemen Lingkungan dan lain sebagainya.


 NOTE : GAMBAR ADALAH TANGKAPAN LAYAR IG ditjen.daglu

Mengenai tekstil taruhlah untuk pakaian memang kebutuhan masyarakat itu sangat dinamis mengikuti perkembangan zaman karena pakaian tidak hanya sekedar sebagai menutup anggota tubuh, akan tetapi juga untuk mempercantik penampilan sehingga menjadikan pemakainya memilki rasa percaya diri, sehingga pakaian yang dipakai harus bisa mengikuti mode yang sedang ngetren atau bisa dibilang up to date, juga kenyaman saat di pakai misalnya mudah menyerap keringat, tidak bikin gerah, apabila suasana panas, dan tidak merasa dingin saat dipakai pada cuacadingin bahkanbisa menimbulkan rasa hangat, tentu saja dengan pemenuhan kebutuhan seperti ini para pelaku industri Tekstil harus bisa melakukan inovasi-inovasi melalaui riset dan pengemabangan.

Coba kita bahas sekiranya apa saja kemungkinan penyebab terjadinya situasi pertekstilan Indonesia saat ini :

1.       Pangsa pasar

Pasar industri teksil bisa dibagi menjadi 2 yaitu pasar Domestik atau dalam negeri dan Pasar eksport atau Luar negeri.

Untuk pasar dalam negeri bisa jadi dipengaruhi oleh daya beli masyarakt, apabila pendapatan perkapita penduduk rendah otomatis apabila ingin membeli pakain harus dipikir-pikir sebaliknya apabila pendapatan perkapita penduduk tinggi maka tentu saja juga akan meningkatkan daya beli sehingga masyarakat, sehingga akan tertarik untuk membeli berbagai model pakaian demi menunjang penampilan, disamping hal tersebut saat ini sangat santer diberitakan adanya barang produk tekstil dari China yang harga lebih murah tapi lebih bagus entah dari jenis kain maupun modelnya, tentu saja ini akan menggeser pasar produk dalam negeri.

Untuk pasar ekspor atau luar negeri, tentu saja ini juga  dipengaruhi oleh kondisi Negara tujuan ekspor, misalnya Negara maju, Negara sedang berkembang atau Negara miskin, misalnya untuk kondisi Negara maju pastilah menginginkan produk tekstil yang berkualitas tinggi, seangkan untuk Negara sedang berkambang atau Negara miskin mungkin tidak mensyaratkan terlalu ketat, namun hal yang tidak kalah penting adalah pengaruh global misalnya seedanga terjadinya konflik bahkan peperangan, pertumbuhan penduduk yang melambat atau bahkan tidak terjadi pertumbuhan penduduk yang dipenagruhi oleh kesibukan- kesibukan , bahkan ada di bebrap Negara yang generasi mudanya  tidak mau memiliki anak karena merasa terganggu aktifitas kehidupanya, hal seperti ini tetnu saja juga akan berpengaruh terhadap kebutuhan sandang, yang akan mengakibatkan pangsa pasar ekspor tekstil juga akan lesu.

2.       Inovasi Produk

Tentu saja pengembangan dan inovasi produk tekstil juga harus dilakuakn demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat dinamis dan variatif, ini para pengusaha Tekstil dalam negeri harus bisa menjalin kerja sama dunia pendidikan untuk melakukan pengembangan produk Tekstil, mestinya ada litbang, dan sekolah-sekolah kejuruan yang dikhususkan untuk riset dan pengembangan produk.

3.       Kebijakan Pemerintah

Untuk mengatasi hal seperti ini pemerintah terutama departemen perdagangan sangat berperan, kebijakan-kebijakan perlu dilakukan untuk menyelamatkan industri Tekstil dalam negeri, misalnya melakukan pengetatan impor produk tekstil dari luar negeri, dan gencar mempromosikan produk nasional ke Luar negeri,namun kemungkinan kebijakan misalnya pengetatan impor dengan menerapkan pajak bea masuk yang tinggi akan menjadikan para importer berteriak, karena mereka para pedagang yang penting untung dan untung, apabila keuntungan terpangkas otomatis naluri bisnisnya terusik,namun apabila ingin menyelamatkan warga Negara yang terdampak PHK mestinya harus ada tindakan, apabila ada wacana pabrik tekstil china yang akan mendirikan pabriknya di Indonesia harus dipastikan itu akan menyerap tenaga kerja asli Indonesia dengan pendapatan yang layak,namun sebenarnya kebijakan ini kurang tepat, lah di dalam negeri sendiri sudah ada pabrik Tekstil mengapa malah mengizinkan china membangun pabrik di Indonesia ? mestinya yang ad dalam negeri diuri-uri, diselamatkan kemudian didorong untuk bisa menghasilkan produk ekspor jadi negara akan untuk bisa menjual produk ke luar negeri, jangan sampai justru yang di dalam negeri hancur dan tenaga kerja orang Indonesia dikerjai dari perusahaan asing.

BACA ARTIKEL INIDIPECAT BUKAN KIAMAT

 

Tidak ada komentar:

POLYESTER

INFO LOWONGAN ( LOWKER ) TERUPDATE 19.09.24

...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG