Semifinal antara Timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang diselenggarakan di stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha Qatar pada tanggal 29 April 2024, timnas Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor 0-2.
Pertandingan yang dipimpin oleh wasit asal china Shen Yinhao sedikit merugikan dan mengecewakan bagi Timnas Indonesia, karena ada beberapa keputusan yang kontroversial, sebagai contoh kejadian pada menit ke 25 babak pertama, terjadi sebuah pelanggaran terhadap witan Sulaiman di dalam kotak pinalti saat Witan Sulaiman melakukan akselerasi dijatuhkan oleh pemain belakang Uzbekistan , awalnya Wasit sudah meniup peluit sebagai tanda pelanggaran anmun diluar kotak pinlati, akan tetapi wasit VAR lagi-lagi dari Thailand yaitu Sivakorn Pu-Udom menginvormasikan kepada wasit lapangan untuk meninjau VAR dan hasilnya justru Shen Yinhao menganulir pelanggaran hanya menjadi Drop Ball, Sivakorn Pu.Udom juga membuat kontroversi saat babak penyisian Timnas Indonesia melawan Qatar,jelas sangat merugikan Indonesia, kemudian saat Marcelino Ferdinan dijatuhkan di kotak pinalti pada menit ke 40, wasit tidak memberikan pelanggaran juga tidak meninjau VAR, dana masih ada beberpa keputusanyang merugikan Timnas Indonesia semisal Witan Sulaiaman selalu diganajal dengan keras, demikian juga Pratama Arhan dijatuhkan wasit tidak mengeluarkan kartu kuning, akan tetpai apabila pemain Indonesia melakukan pelanggaran sedikit saja langsung diberi kartu, ada hal yang aneh juga disaat ada salah satu pemaian Uzbekistan terjatuh sementara bola dikuasai oleh para pemaian Indonesia , sanga pengadil lapangan langsung menghentikan permainan, sebaliknya kalau ada pemain Garuda Muda tergeletak sementara bola di kuasai oleh pemaian Uzbekistan, permainan tetap dilanjutkan atau play on, dengan kejadian-kejadian tesebut wajar saja apabila pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong melakukan protes terhadap wasit cadangan , namuan malah diberi hadiah kartu kuning.
Terlepasa dari kejadian-kejadian kontroversial tersebut memang Uzbekistan yang memilki peringkat FIFA 63 sedangkan Indonesia di posisi 134 ini lebih unggul dari segi teknik, kecepatan kekuatan fisik, akurasi passing juga skill indivdu yang memang di atas Indonesia, dalam melakukan tekanan demi tekanan ke jantung pertahanan sangat berbahaya, bahkan membuat permainan tidak bisa berkembang dan sangat sulit untuk keluar dari tekanan,beruntung masih diselamatkan oleh tiang gawang paling tidak 4 potensi gol dari Uzbekistan yang mengenai mistar gawang, meski Indonesia sempat mencetak gol oleh Muhammad Ferari pada menit ke 60 namun gol tersebut dianulir wasit, karena saat diawali umpan lambung oleh Pratama Arhan dari sisi kanan pertahanan Uzbekistan meskipun bola mampu ditepis oleh penjaga gawang Uzbekistan dan jatuh ke kaki Ramadhan Sananta dan bola disodorkan ke kaki Muhammad Ferari dan dengan tendangan keras mampu menusuk gawang Uzbekistan namun wasit melakukan review VAR untuk potensi offside , dan setelah dicermati memang kakai Ramadhan Sananta dalam posisi offside menurut perturan karena tangan tangan lawan tidak dihitung saat posisi tersebut, inilah peraturan yang kadang merugikan, mestinya tangan juga merupakan bagian dari anggota badan, sedangkan bola apabila kena tangan nyatanya dihitung Hands ball.
BACA JUGA ARTIKEL INI : WASIT NASRULLA KABIROV MEMPERDAYA TIMNAS INDONESIA
Usaha Uzbekistan untuk menjebol gawang Indonesia tidak kendor tekanan terus dilancarkan dan hasiilnya pad menit ke 68 Khusayin Norchaev mampu memperdaya penjaga gawang Ernando Ari, setelah menerima umpan silang dari sisi kiri pertahanan Indoneai, Rizky Ridho yang mencoba menghalau bola tidak mampu menjangkau dan Khusayin Norchaev yang berada dibelakang Ridho dengan leluas menyontek bola ke gawang dan Ernando Ari sudah mati langkah.
Keunggulan 1 -0 Uzbekistan tidak mengendorkan serangan, dan sebuah petaka pada menit ke 80 saat Rizky Ridho mengahlau bola justru ujung kakinya masuk mengenai selangkanagn Khuyasin wasit melakukan review VAR sebagai potensi kartu merah, dan benar saja akhirnya Shen Yinhao mengeluarkan kartu merah dari sakunya untuk mengusir Rizky Ridho keluar lapangan.
Dengan kejadian tersebut membuat petaka baru bagi Timnas Indonesia untuk kebobolan ke dua kalinya pada menit ke 86, akibat gol bunuh diri dari Pratama Arhan yang terjadi mis komunikasi dengan Ernando Ari saat mencoba menghalau bola pantul setelah hasil sundulan pemain Uzbekistan membentur tiang gawang, yang sebenarnya sudah mau diambil oleh Ernando Ari akan tetapi Pratama Arhan yang mencoba menyontek bola malah masuk ke dalam gawang, sehingga
Dengan kemenangan tersebut maka Uzbekistan melaju kebabak final untuk ke dua kalinya dan akan bertemu Jepang yang telah mengalahkan Irak dengan skor 2-0, sedangkan Timnas Indonesai akan memperebutkan posisi ke 3 melawan Irak yang rencana akan dimainkan pada hari Sabtu tanggal 2 Mei 2024 ini juga untuk memperebutkan tiket melaju ke Olimpiade Paris bulan Juli mendatang, semoga Indonesia menang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter