ARGENTINA BERTEKUK LUTUT DENGAN MALI DI SOLO
Pergelaran putaran final sepak bola piala dunia U-17 memang sedah berakhir dimana partai puncak terselnggara pada tanggal 2 Desmber 2023 dimana Timnas Jerman mampu mengalahakn Perancis dengan adu pinalti dan akhirnya Jerman sebagai juara dunia baru yang pertama kalinya.
Namun dalam artikel ini bukan membahas tentang jalanya pertandingan partai puncak antara Jerman dan Perancis justru yang tidak kalah menarik adalah pertemuan antara kesebelasan Timnas Argentina menghadapi Mali untuk perrebutan tempat ke 3.
Kita coba sedikit ulas tentang penyelenggara kejuaraan ini yang baru pertama diselenggarakan di Indonesia, awalnya mungkin banyak penggemar bola yang tidak begitu tertarik dengan penyenggaraan ini, menganggap hanya sebagai hadiah dari FIFA karena atas gagalnya penyelenggaraan piala dunia U-20, dan untuk U-17 masih dianggap sangat Yunior, akan tetapi seiring berjalanya waktu ternyata para kontestan yang lolos dalam putaran ini meskipun masih berumur rata-rata 16 tahun mampu menampilkan permaianan yang atraktif, bisa mengekspresikan teknik tinggi dan bermain sepak bola dengan benar, sehingga mulai dari babak penyisihan group para penonton sudah ditunjukan penampilan-penampilan yang memukau,yang bikin decak kagum, sehingga lambat laun para penonton yang hadir ke stadion tidak hanya mendukung penampilan Timnas Indonesia saja akan tetapi tim-tim dari perwakilan Negara lain mulai menjadi sebuah idola, sehingga justru para penonton bisa memberikan support kepada tim yang disenanginya, seperti yang terjadi yang kami alami di Surakarta( Solo ) semua tim yang tampil di stadion Manahan memilki pendukung fanatic, tidak terkecuali dengan saya, sangat ngefan dengan kesebelasan Mali, meskipun tetap repek dengan tim lain, namun saya melihat penampilan Mali sangta luar biasa mulai dari teknik individu permainan kolektifitas tim melakukan kerjasama yang rapi baik dalam menyerang maupun bertahan, semangat juang juga kecepatan larinya sangat impresif, tadinya saya berharap Mali bisa melaju ke puncat untuk perebutan juara 1, apabila melihat cara bermainya sebenarnya Mali punya kapasitas untuk itu, sayangnya di babak semi final dikalahkan perancis, sehingga hanya bisa memperebutkan posisi ke 3 menghadapi Argentina karena dibabak semifinal Argentina dikalahkan oleh Jerman.
Argentina yang merupakan tim unggulan karena memilki pemain-pemain bertalenta terutama adanya seorang pemain yang dibilang merupakan titisan Leonel Messi, nyatanya saat menghadapi Mali dibuat tidak berkutik, selalu mengalami kesulitan untuk keluar dari tekanan, bahkan pada menit ke 9 babak pertama sudah kejebolan, dan mali menggandakan keunggulan pada menit-menit akhir babak pertama, bahkan pada baru menit awal babak ke dua Argentina kejebolan lagi , silahkan tonton videonya ini :
Dengan adanya dukungan dari para supporter Indonesia, semakin meningkatkan gairah bermain, dan adanya fenomena ini menjadikan para kontestan sangat terkesan dengan Indonesia, bahkan setelah selesainya turnamen ini , semua tim menyatakan kepuasanya atas Indonesia baik dari segi layanan hotel, ketersediaan lapangan baik untuk latihan maupun bertanding, dan hal yang tidak kalah penting adalah keramah tamahan orang-orang Indonesia yang bisa memberikan kesan mendalam baik bagi para pelatih maupun pemain, bahkan presiden FIFA pun sangat terkesan, sehingga berseloroh, akan mengadakan kejuaraan piala dunia setiap tahun di Indonesia, untuk itu adanya apresiasi dari orang luar negari seperti ini saya menghimbau kepada para Supporter sepak bola di Indonesia agar lebih dewasa saat mendukung klub kesayangan, jangan samapai kesuksesan penyelenggaraan piala dunia U-17 tercoreng dengan bentrokan supporter pendukung klub tanah air pada penyelenggaraan kompetisi liga 1.
MARI KITA MAJUKAN SEPAKBOLA INDONESIA MENUJU PENTAS DUNIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar