Februari 14, 2023

CARA MENJADI KAYA ALA KETURUNAN TIONGHOA

Artikel ini kiriman dari seseorang yang entah namanya saya dilupakan, dan ternyata isi artikel ini sangat baik untuk kita belajar menghadapikehidupan , silahkan baca : 

 Mengelola Uang Ala Keturunan Tionghoa4

Sekitar 7 dari 10 orang terkaya di Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina adalah keturunan Tionghoa. Tentu kesuksesan mereka tak lepas dari latar belakang budayanya.
 
Di saat Tahun Baru Cina ini, mari melongok nilai positif dari Kebudayaan Tionghoa, khususnya terkait pengelolaan uang. Apa yang membuat mereka sukses?

BACA JUGA ARTIKEL INI : SATU KATA UNTUK SUKSES
 
Saya yang bukan keturunan Tionghoa, banyak bergaul dengan mereka. Terutama saat di perguruan tinggi. Satu dari banyak rekan Tionghoa saya adalah pemilik perusahaan furnitur besar di Indonesia. Dari dia, saya banyak belajar budaya Tionghoa yang ia terapkan dalam bisnis dan mengelola uang.
 
Tak bisa dimungkiri, keturunan Tionghoa  yang sukses secara finansial memiliki beberapa prinsip dasar yang dipegang teguh. Baik dari agama maupun budaya leluhur mereka, walaupun kebudayaan aslinya akan melebur dengan kebudayaan lokal di mana mereka tinggal.

TOTNON VIDEO INI : TIP SUKSES JADI KARYAWAN
 
Hemat dan cermat dalam mengelola uang
Banyak yang berpendapat keturunan Tionghoa pelit. Sebenarnya tidak seperti itu. Mereka cermat mengeluarkan uang. Kalau saya menganjurkan 10-20% pendapatan disisihkan untuk tabungan masa depan, keturunan Tionghoa mampu minimal 50%.
 
Teks Cina klasik Dao De Jing menyatakan, tiga harta terbesar yang dapat dimiliki adalah cinta, berhemat, dan kemurahan hati. Berhemat merupakan bagian integral dari budaya Tionghoa. Materi seperti mobil atau rumah mewah tak mampu membuat mereka merasa nyaman secara finansial. Tapi, jumlah rekening tambun yang membuatnya merasa aman.
 
Takut Akan Ketidakpastian di Masa Depan
Ketika banyak masyarakat memilih hidup hanya untuk saat ini, orang Tionghoa justru takut terhadap ketidakpastian masa depan. Mereka berusaha menyambut kehidupan di kemudian hari dengan persiapan yang baik.
 
Hal ini berasal dari nilai Konghucu: "Di masa damai bersiaplah untuk perang”. Prinsip ini  kemudian diletakkan dalam perspektif untuk selalu bersiap-siap akan datangnya masa sulit, bahkan pada saat hidup berlimpah harta.
 
Mengerti Cara Membuat Uang Tumbuh
Menjadi masyarakat yang sangat gemar menabung menjadikan keturunan Tionghoa faham bagaimana cara membuat uang bekerja untuk mereka. Mereka tahu, menabung saja tidak membuat mereka sukses secara finansial.
 
Karena itu, mereka lebih senang berbisnis. Kalaupun bekerja, keturunan Tionghoa akan mencari produk keuangan yang memberikan imbal hasil paling besar. Mereka sadar, beda 0,5% saja akan memberi pengaruh besar dalam membentuk kekayaan secara jangka panjang.
 BACA JUGA ARTIKEL INI : CARA CARI UANG DI INTERNET
Mengejar Jumlah
Kebanyakan keturunan Tionghoa tidak berbisnis yang canggih. Namun, yang dibutuhkan banyak orang. Bagi mereka, pada awalnya, prinsip yang dipegang adalah lebih baik cuan (untung) sedikit tetapi sering daripada untung besar namun hanya sekali.
 
Mereka juga menyadari untuk memiliki sumber pemasukan sebanyak mungkin dan pengeluaran seminim mungkin. Pebisnis Tionghoa akan terus mengembangkan bisnisnya pada berbagai instrumen sehingga memiliki multi income.
 
Tidak Berutang
Keturunan Tionghoa bangga untuk menjadi bebas utang.  Bagi mereka, meminjam uang dari teman atau bahkan kerabat adalah opsi terakhir dari masalah finansial.
 
Mereka malu berutang.  Bila tak bisa dihindari, mereka berusaha melunasinya segera. Kegagalan memenuhi kewajiban justru lebih memalukan. Mereka tidak akan berani menodai nama baik.
 
Tidak tabu membicarakan uang
Keturunan Tionghoa terbuka mengenai kondisi finansial. Mengungkapkan gaji atau pendapatan bukanlah sesuatu hal yang tabu. Bahkan bisa menjadi bahan pembicaraan di saat Anda baru saling mengenal.
 
Bukan tidak sopan. Namun, untuk menilai lebih jauh bagaimana seseorang hidup dengan suatu pendapatan dan pada akhirnya tahu siapa yang harus dibantu.
 
Selalu Menawar untuk Mendapat Nilai Terbaik
Di negara maju, saat kita menawar sering kali dianggap pelit. Di Cina, tawar-menawar adalah cara hidup. Jika Anda pernah mengunjungi negara tersebut dan masuk toko, sebaiknya tawar harga awal hingga 50-70%.
 
Walaupun belakangan ini banyak yang menerapkan "tidak ada tawar-menawar ", Anda tetap masih akan menemukan vendor lain yang bersedia negosiasi. Hal ini dilakukan demi mendapatkan harga terbaik dari barang yang ingin mereka miliki.
 
Memberi yang Terbaik Untuk Orang Tua dan Guru
Satu hal yang paling saya kagumi dari banyak keturunan Tionghoa adalah penghormatan terhadap orang tua dan guru karena dianggap berjasa. Tidak ada tawar-menawar untuk memberikan yang terbaik kepada mereka. Diyakini, berbakti kepada orang tua dan guru akan memberikan kedamaian dan kehidupan yang lebih baik.
 
Nah, jika kita ingin sukses, perbanyaklah belajar dari keberhasilan orang lain. Sepanjang tidak merugikan orang dan mendatangkan manfaat, mengapa tidak?

seperti yang disampaikan oleh Oscar Darmawan bahwa, orang keturunan tionghoa/Cina sukses dalam berdagang karena adanya 3 budaya : 

1. Sejak kecil anak sudah diajarkan/dilatih untuk bedagang .

2. Keturunan Cina tertarikkeuntungan kecil tapisering

3. Orang keturunan Cina terkenal dengan pelit, itu maksudnya untuk memperhitungkan untuk membeli barang-barang yang penting saja.

To Serenity,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter

POLYESTER

INFO LOWONGAN DI 5 PERUSAHAAN

...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG