Ada yang menonton berita di Metro TV beberapa hari lalu tentang Pidato preiden Bp. Joko Widodo mengenai peringkat Indonesia di dunia berkenaan dengan Science dan Matematika ?
Miris memang, Indonesai yang belum lama dihapus dari predikat negara berkembang dan digolongkan menjadi negara maju , namun realitanya pendidikan anak bangsa tertinggal jauh dengan negara-negara maju lainya, seperti China, Hongkong, Singapura apalagi Jepang.
Memang saat ini kita sedang dihadapi sebuah bencana besar yang melanda hampir seluruh negara-negara di dunia yaitu COVID -19, ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan kita.
Menurut Bp.Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia yang mengacu pada hasil Survey oleh PISA ( Programme for International Student Assessment ) para siswa kita hanya menduduki peringkat 73 di bidang Matematika dan hanya pada peringkat ke 71 di bidang Sains, kemudian kemampuan memabca hanya di peringkat 74, ini menjadikan Pekerjaan Rumah yang perlu ditangani serius kalau kita ingin bersaing dengan negara-negara maju.
Sebenarnya apa faktor yang menyebabkan ini semua ?
Tidak dipungkiri, hadirnya kecanggihan teknologi komunikasi berbasis android, dan dunia internet, sangat berpengaruh sangat signifikan terhadap kualitas para anak didik, mereka sudah terbuai dengan game-game yang mengasikan sehingga menyita waktu yang semestinya sangat mengurangi waktu untuk belajar, tentunya tidak hanay itu saja penyebabnya, faktor lingkunagn baik lingkunagn dalam keluarga dan masyarakat, juga kurikulum sekolah dan isi materi kurikulum ditunjang oleh kualitas gur pengajar.
Sebenarnya orang tualah yang paling utama berperan, karena sebenarnya pendidikan dimualia saat di rumah, kemudian sekolah, mestinya disusun sebuah materi pembelajaran yang bisa membangkitkan gairah belajar siswa, bagimana siswa tertrik dengan pelajaran matematika dan sain, karena dari dua materi itu merupakan dasar sebuah kemajuan suatu bangsa, terciptanya teknologi-teknologi canggih berbasis dari keduanya.
Pelajaran sejarah, juga perlu namun menurut saya materi diperingkas, kalimat-kalimat dalam materi diambil yang poko-pokok saja tentang sejarah bangsa Indonesia, dan hal yang juga tidak kalah penting adalah pembentukan karakter berbasis agama yang cinta damai.
memang bakat seorang siswa sangatlah berbeda-beda, dan masa depanya juga berbeda-beda, namun setidaknya bisa diarahkan dari sejak dini, demi mempersiapkan generasi mendatang untuk kokohnya sebuah bangsa atau negara Indonesia.
Baca juga artikel saya di sebelumnya dengan judul : Andaikan saya jadi Presiden, mengenai pendidikan.
Miris memang, Indonesai yang belum lama dihapus dari predikat negara berkembang dan digolongkan menjadi negara maju , namun realitanya pendidikan anak bangsa tertinggal jauh dengan negara-negara maju lainya, seperti China, Hongkong, Singapura apalagi Jepang.
Memang saat ini kita sedang dihadapi sebuah bencana besar yang melanda hampir seluruh negara-negara di dunia yaitu COVID -19, ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan kita.
Menurut Bp.Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia yang mengacu pada hasil Survey oleh PISA ( Programme for International Student Assessment ) para siswa kita hanya menduduki peringkat 73 di bidang Matematika dan hanya pada peringkat ke 71 di bidang Sains, kemudian kemampuan memabca hanya di peringkat 74, ini menjadikan Pekerjaan Rumah yang perlu ditangani serius kalau kita ingin bersaing dengan negara-negara maju.
Sebenarnya apa faktor yang menyebabkan ini semua ?
Tidak dipungkiri, hadirnya kecanggihan teknologi komunikasi berbasis android, dan dunia internet, sangat berpengaruh sangat signifikan terhadap kualitas para anak didik, mereka sudah terbuai dengan game-game yang mengasikan sehingga menyita waktu yang semestinya sangat mengurangi waktu untuk belajar, tentunya tidak hanay itu saja penyebabnya, faktor lingkunagn baik lingkunagn dalam keluarga dan masyarakat, juga kurikulum sekolah dan isi materi kurikulum ditunjang oleh kualitas gur pengajar.
Sebenarnya orang tualah yang paling utama berperan, karena sebenarnya pendidikan dimualia saat di rumah, kemudian sekolah, mestinya disusun sebuah materi pembelajaran yang bisa membangkitkan gairah belajar siswa, bagimana siswa tertrik dengan pelajaran matematika dan sain, karena dari dua materi itu merupakan dasar sebuah kemajuan suatu bangsa, terciptanya teknologi-teknologi canggih berbasis dari keduanya.
Pelajaran sejarah, juga perlu namun menurut saya materi diperingkas, kalimat-kalimat dalam materi diambil yang poko-pokok saja tentang sejarah bangsa Indonesia, dan hal yang juga tidak kalah penting adalah pembentukan karakter berbasis agama yang cinta damai.
memang bakat seorang siswa sangatlah berbeda-beda, dan masa depanya juga berbeda-beda, namun setidaknya bisa diarahkan dari sejak dini, demi mempersiapkan generasi mendatang untuk kokohnya sebuah bangsa atau negara Indonesia.
Baca juga artikel saya di sebelumnya dengan judul : Andaikan saya jadi Presiden, mengenai pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter