Akhirnya gagal sudah harpan seluruh bangsa Indonesia untuk mendapatakan medali emas Sea Games di cabang Sepak Bola, karena harus mengakui keunggulan Vietnm dengan skor cukup telak yaitu 0-3, tentunya hasil ini membuat kita semua sedih dan mengganjal, karena apa ?
Dari segi permainan Timnas Indonesia tidak kalah, bahkan sempat memberikan ancaman di menit-menit awal babaka pertama, memaksa para pemain panik.
Namun dari kegagalan tersebut ternyata ada 3 faktor yang sangat fatal sehingga mengakibatkan kekalahan, yaitu :
1. Kinerja Wasit.
Jelas wasit dari Arab Saudi yang didaulat tidak jeli, beberapa kali para pemain vietnam melakukan pelanggaran, menyikut selalu lolos dari pengamatan wasit maupun asisten wasit, yang paling parah saat Evan Dimas di tendang lututnya dengan sengaja yang mengakibatkan cidera parah, sehingga Evan Dimas di tarik keluar, kemudian pada menit ke 37 saat Asnawi melakukan takle didekat kotak Pinalti, padahal bersih mengenai bola, namun wasit membuat keputusan sebagai pelanggaran, dan dari tendangan bebas ini pemain Vietnam mampu mengkonversi menjadi Goal.
Memang Wasit dari Arab saudi tersebut mengkartu merah Pelatih, namun dampaknya tidak begitu signifikan di tengah Lapangan, beda apabila yang dikartu merah adalah pemain di Lapangan yang melakukan pelanggaran dengan sengaja, pasti akan mempengaruhi permainan tim.
2. Para pemain bermain kasar
Para pemain Vietnam rupanya sengaja membuat teror, dengan perlakuan kasar dan tidak sportif, melakukan ganjalan, sikutan akan tetapi wasit membiarkan.
klik juga video Youtube ini video betapa kasarnya Vietnam
3. Para pemain kita lengah.
Darisejak dahulu kala Timnas kita selalu kebobolan apabila ada bola-bola service entah dari tendangan bebas maupun sepak pojok, selalu salah antisipasi dan lambat membaca pergerakan lawan, dan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain lawan, sebenarnya apabila permaian kondisi berjalan Tomnas Indonesia bisa unggul, namun kalau service bola mati selalu saja lambat bergerak.
Melihat permainan dalam sepak bola adalah selalu kontak fisik secara langsung sehingga tidak menutup kemungkina terjadinya pelanggarang disengaja untuk mencederai lawan sehingga dengan cederanya pemain akan mengurangi kekutana tim, mestinya hal seperti ini sebuah kejahatan, sebuah kriminalisasi, karena sengaja mencederai lawan adalah bentuk penganiayaan, untuk itu mestinya FIFA membuat undang-undang hukum untuk memeberi denda bahakan kalau perlu dipenjara bagi pemain yang dengan sengaja mencederai lawan, untuk memutusakn ini bisa diambil setelah pertandingan denagn mereview video jalanya pertandingan.
Seperti hal terjadi pada Evan Dimas, jelas yang telah mencedari dengan sengaja adalah pemain bermental penjahat, untuk itu saya mengajak seluruh bangsa Indonesia mendoakan agar Evan Dimas diberikan kepulihan dan bisa bermain lagi, dan kita doakan pemain yang mencederai dengan sengaja mendapat hukuman yang berat dari Tuhan.
Dari segi permainan Timnas Indonesia tidak kalah, bahkan sempat memberikan ancaman di menit-menit awal babaka pertama, memaksa para pemain panik.
Namun dari kegagalan tersebut ternyata ada 3 faktor yang sangat fatal sehingga mengakibatkan kekalahan, yaitu :
1. Kinerja Wasit.
Jelas wasit dari Arab Saudi yang didaulat tidak jeli, beberapa kali para pemain vietnam melakukan pelanggaran, menyikut selalu lolos dari pengamatan wasit maupun asisten wasit, yang paling parah saat Evan Dimas di tendang lututnya dengan sengaja yang mengakibatkan cidera parah, sehingga Evan Dimas di tarik keluar, kemudian pada menit ke 37 saat Asnawi melakukan takle didekat kotak Pinalti, padahal bersih mengenai bola, namun wasit membuat keputusan sebagai pelanggaran, dan dari tendangan bebas ini pemain Vietnam mampu mengkonversi menjadi Goal.
Memang Wasit dari Arab saudi tersebut mengkartu merah Pelatih, namun dampaknya tidak begitu signifikan di tengah Lapangan, beda apabila yang dikartu merah adalah pemain di Lapangan yang melakukan pelanggaran dengan sengaja, pasti akan mempengaruhi permainan tim.
2. Para pemain bermain kasar
Para pemain Vietnam rupanya sengaja membuat teror, dengan perlakuan kasar dan tidak sportif, melakukan ganjalan, sikutan akan tetapi wasit membiarkan.
klik juga video Youtube ini video betapa kasarnya Vietnam
3. Para pemain kita lengah.
Darisejak dahulu kala Timnas kita selalu kebobolan apabila ada bola-bola service entah dari tendangan bebas maupun sepak pojok, selalu salah antisipasi dan lambat membaca pergerakan lawan, dan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain lawan, sebenarnya apabila permaian kondisi berjalan Tomnas Indonesia bisa unggul, namun kalau service bola mati selalu saja lambat bergerak.
Melihat permainan dalam sepak bola adalah selalu kontak fisik secara langsung sehingga tidak menutup kemungkina terjadinya pelanggarang disengaja untuk mencederai lawan sehingga dengan cederanya pemain akan mengurangi kekutana tim, mestinya hal seperti ini sebuah kejahatan, sebuah kriminalisasi, karena sengaja mencederai lawan adalah bentuk penganiayaan, untuk itu mestinya FIFA membuat undang-undang hukum untuk memeberi denda bahakan kalau perlu dipenjara bagi pemain yang dengan sengaja mencederai lawan, untuk memutusakn ini bisa diambil setelah pertandingan denagn mereview video jalanya pertandingan.
Seperti hal terjadi pada Evan Dimas, jelas yang telah mencedari dengan sengaja adalah pemain bermental penjahat, untuk itu saya mengajak seluruh bangsa Indonesia mendoakan agar Evan Dimas diberikan kepulihan dan bisa bermain lagi, dan kita doakan pemain yang mencederai dengan sengaja mendapat hukuman yang berat dari Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter