Pada pertandingan ke 2 dalam babak kualifikasi piala AFC 2020, Garuda
muda U-19 menghadapi Timnas Hongkong, dalam sejarah sepakbola sebenarnya
Hongkong bukanlah tim favorit, namun dengan kemampuanya menahan imbang Korea
Utara 1-1 jelas tidak boleh dipandang remeh atau enteng, karena dalam group ini
kebanyakan pengamat mengunggulkan Korea Utara yang akan lolos ke putaran final
di Uzbekistan yang rencananya akan di laksanakan pada tanggal 14 s/d 31 Oktober
2020.
Kemenangan akhirnya diperoleh garuda muda dengan skor 4-0, ini sebuah
penampilan terbaik setelah pertandingan sebelumnya mendapatkan perlawanan
sengit dari Timor Leste, mesti menang dengan skor 3-1 namun perjuangan
sepertinya sangat berat, dengan kemenangan melibah Hongkong seluruh rakyat
penggila Bola Indonesia punya harapan besar untuk melaju ke putaran Final,
namun lawan yang dihadapi pada pertandingan terakhir adalah Korea Utara, yang
tidak kalah kualitasnya dengan korea Selatan.
Apabila
kita cermati saat melawan Hongkong terjadi perubahan skema permainan,terbukti
cara mencetak goal yang di awalai oleh Bgas kafa setelah menerima umpan cantik
dari David maulana, seolah-olah Chemistry antara ke dua pemain inin sudah
sangat menyatu, disusul gol ke dua oleh Fajar Fatchur rahman, hasil kerja sama
denga Supriyadi, dan kol ke tiga yang sangat spektakuler dari David Maulana
sang kapten yang benar-benar menunjukan sifat Jendral lapangan yang brilian,
dan gol pelengkap Bagus Kahfi dari titik pinalti yang cukup keras, terukur dan
yang jelas menjadi pembeda adalah perubahan warna kulit para pemain Timnas
kita, mereka mayoritas memilki warna kulit yang gelap bahkan cenderung hitam ,
ini kami yaqin berkat gemblengan fisik atau materi latihan yang di terpkan oleh
Coach Facri Husaeni, dengan program latihan berat di bawah terik matahari bisa
jadi latihan dilakukan di kisaran jam 10-12 siang atau jam 13-15 siang, ini
sangat bagus karena pada waktu itu matahari sedang terik, sehingga kerapan
udara renggang , dengan demikian paru-paru para pemain mengemabnag untuk
menyedot oksigen sebanyak mungkin demi mengimbangi suplay kebutuhan oksigen ke
dalam tubuh.
Pada pertandingan ke 3 menghadapi Tim kuat Korea Utara, meskipun sebelumnya Hongkong
mampu menahan imbang dengan skor 1-1, akan tetapi Korea Utara punya motivasi
tersendiri untuk menakhlukan Indonesia kalau ingin lolos, karena bermodal nilai
4 setelah menang dengan Timor leste 4-0 dan tertahan imbang Hongkong , mestinya
tidak ada kata lain harus menang, namun yang dihadapi adalah Timnas Indonesia
yang sebelumnya telah menakhlukan Hongkong, jadi Korea Utara bekerja sangat
keras, sedangkan Indonesai sebenarnya hanya butuh Imbang, namun tentunya akan
sangat riskan apabila kalah, karena harus menungg menjadai Runer up terbaik,
maka pertandaingan saat Korea Utara melawan Indonesia berjalan sangat ketat
bahkan cenderung keras, karena semua tidak ingin kalah, untuk menjaga aman,
seluruh penonton Indonesia dibuat deg-degan alias was-was, saat salah satu
pemain korea utara Kim Kwang Chong berhasil melesakan bola sangat cantik pada
menit ke 41 babak pertama, dan sampai peluit dibunyikan kedudukan 0-1.
memasuki babak ke dua rupanya anak-anak Garuda muda ingin mengejar ketinggalan,
dan sang pelatih memasukan Supriyadi, yang meskipun belum fit dari cederanya
namun sangat mebuat kerpotan para pemain belakang Korea Utara, gempuran terus
dilakukan, namun Korea Utara tidak mau ketinggalan dan kecolongan, namun sebuah
petaka terjadi bagi Korea Utara saat Bagus Kahfi dijatuhkan di kotak pinalti
pada menit ke 60, dan tugas eksekusi dilaksanakan dengan baik oleh bagus Kahfi
sehingga merubah skor menjadai 1-1 sampai peluit tanda berakhirnya pertandingan
do bunyikan, dengan demikian Indonesia secara otomatis lolos ke putaran final
piala AFC 2020 setelah mengumpulkan point 7 dari 2 kali menang dan satu kali
seri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter