ASING ?
Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar kata ASING , sebuah kata yang kadang juga menimbulkan perasaan Asing.
Akhir-akhir ini kata asing mulai mengorbit, diawalai sejak pemilu pilpres 2019, kata asing bergaung untuk menarik simpati rakyat agar kita tidak tergantung dengan negara asing, agar kekayaan negara tidak lari ke negara asing.
Asing di kita menyangkut banyak aspek, bahkan sebenarnya dari zaman sebelum merdeka kita sudah dipengaruhi bangsa asing, kita mengalami penjajahan pada zaman belanda adalah orang asing dari negeri Belanda, kemudian dijajah jepang juga merupakan orang asing dari negara Jepang, tidak hanya dalam kekuasaan, bahkan disendi-sendi kehidupanpun setetelah merdeka kita menggunakan prduk-produk asing , sebagai contoh, rakyat Indonesia naik sepeda juga buatan asing seperti Gazela, dan yang paling memasyarakat sepeda RRT yaitu dari China, menganai produk China hampir semua keperluan sehari-hari mulai dari anak-anak sekolah, mainan anak-anakyang ada di toko-toko kelontong merupakan produk China.
Semakin hari produk-produk China memang membanjiri negara kita mulai dari barang Elektronik, alat-alat Industri, bahakan moda transportasi dari Seeda motor, Mobil, Bus, ini sebuah realita yang ada saat ini, memang saat ini perekonomian Indonesia secara tidak langsung ditopang oleh orang asing, karena hampir semua Industri yang ada milik orang asing, mesin-mesin juga masih jarang yang menggunakan produk asli Indonesia, spare part permesinan, teknologi komunikasi dengan maraknya telepon genggam dan teknologi-teknologi yang lain semua masih berasal dari negara asing.
Berita terbaru adalah dicabutnya hambatan Dosen Asing untuk mengajar di Indonesia, tentunya hal ini akan semakin menambah nuansa asing di Indonesia, sebenarnya ada sisi Positif dan negativnya, dari sisi positif menjadikan persaingan para pengajar Indonesia akan semakin ketat dan bisa juga meningkatkan kualitas para lulusan Indonesia, itu apabila diimbangi dengan semangat belajar dari para mahasiswa untuk menggali semua ilmu yag di bawa dosen asing, dan bisa diterpakan untuk memajukan Indonesia, namun yang menjadi masalah adalah apabila Dosen asing ternyata sudah diterima mengajar namun berjalanya waktu kualitas Dosen tersbut tidak memenuhi harapan, dan tidak sepenuhnya mentransfer ilmunya kepada para mahasiswa indonesia.
Kalaupun toh harus menggunakan tenaga dosen asing, mestinya Dosen yang benar-benar qualified yang khusus bisa menrapkan dan mengembangkan teknologi mutakhir, sehingga nantinya bangsa Indonesia tidak ketinggalan jauh dibidang teknologi, kalau hanya ilmu-ilmu dasar sebagaimana yang ada di perkulihan saat ini jadi tidak akan berarti dan tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, bahkan bisa dikatakan akan benyak kerugian karena telah menggelontorkan uang untuk menggaji dosen asing tersebut.
Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar kata ASING , sebuah kata yang kadang juga menimbulkan perasaan Asing.
Akhir-akhir ini kata asing mulai mengorbit, diawalai sejak pemilu pilpres 2019, kata asing bergaung untuk menarik simpati rakyat agar kita tidak tergantung dengan negara asing, agar kekayaan negara tidak lari ke negara asing.
Asing di kita menyangkut banyak aspek, bahkan sebenarnya dari zaman sebelum merdeka kita sudah dipengaruhi bangsa asing, kita mengalami penjajahan pada zaman belanda adalah orang asing dari negeri Belanda, kemudian dijajah jepang juga merupakan orang asing dari negara Jepang, tidak hanya dalam kekuasaan, bahkan disendi-sendi kehidupanpun setetelah merdeka kita menggunakan prduk-produk asing , sebagai contoh, rakyat Indonesia naik sepeda juga buatan asing seperti Gazela, dan yang paling memasyarakat sepeda RRT yaitu dari China, menganai produk China hampir semua keperluan sehari-hari mulai dari anak-anak sekolah, mainan anak-anakyang ada di toko-toko kelontong merupakan produk China.
Semakin hari produk-produk China memang membanjiri negara kita mulai dari barang Elektronik, alat-alat Industri, bahakan moda transportasi dari Seeda motor, Mobil, Bus, ini sebuah realita yang ada saat ini, memang saat ini perekonomian Indonesia secara tidak langsung ditopang oleh orang asing, karena hampir semua Industri yang ada milik orang asing, mesin-mesin juga masih jarang yang menggunakan produk asli Indonesia, spare part permesinan, teknologi komunikasi dengan maraknya telepon genggam dan teknologi-teknologi yang lain semua masih berasal dari negara asing.
Berita terbaru adalah dicabutnya hambatan Dosen Asing untuk mengajar di Indonesia, tentunya hal ini akan semakin menambah nuansa asing di Indonesia, sebenarnya ada sisi Positif dan negativnya, dari sisi positif menjadikan persaingan para pengajar Indonesia akan semakin ketat dan bisa juga meningkatkan kualitas para lulusan Indonesia, itu apabila diimbangi dengan semangat belajar dari para mahasiswa untuk menggali semua ilmu yag di bawa dosen asing, dan bisa diterpakan untuk memajukan Indonesia, namun yang menjadi masalah adalah apabila Dosen asing ternyata sudah diterima mengajar namun berjalanya waktu kualitas Dosen tersbut tidak memenuhi harapan, dan tidak sepenuhnya mentransfer ilmunya kepada para mahasiswa indonesia.
Kalaupun toh harus menggunakan tenaga dosen asing, mestinya Dosen yang benar-benar qualified yang khusus bisa menrapkan dan mengembangkan teknologi mutakhir, sehingga nantinya bangsa Indonesia tidak ketinggalan jauh dibidang teknologi, kalau hanya ilmu-ilmu dasar sebagaimana yang ada di perkulihan saat ini jadi tidak akan berarti dan tidak mendapatkan keuntungan apa-apa, bahkan bisa dikatakan akan benyak kerugian karena telah menggelontorkan uang untuk menggaji dosen asing tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter