PERFORMA TIMNAS U-23 MENGHADAPI SEA GAMES
Perhelatan ajang SAE GAMES 2019 yang akan diadakan di Philiphine sudah semakin dekat, tim besutan bung Indra Sjafri sudah sangat intensif menggelar latihan di Yogyakarta, sejak tanggal 25 Agustus 2019 yang rencananya akan diakhiri pada tanggal 10 September 2019.
Dalam program latihan kebetulan Raja Kasultanan Yogyakarta Bp.Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar kejuaraan merebutkan tropy yang disebut TROFEO HB X, yang digelar di stadion mandala Krida Yogyakarta, yang diikuti oleh Klub papan atas Bali United, Tim tuan rumah yaitu PSIM yang ingin menunjukan kemampuan untuk agar bisa masuk ke putaran liga 1, kemudian mengundang Timnas Yunior U-23.
Adapun system pelaksanaan pertandingan 3 tim tersebut saling bertemu, yanga mna diawali oleh pertandingan antara Bali United melawan tuan rumah PSIM, dalam 45 menit kedua kesebalasan membagi angka 0-0 sehingga harus diadakan adu Pinalty, dan PSIM mampu menang dengan skor 4-3, selanjtunya Timnas U-23 menghadapi Bali United , berjalanya pertandingan Timnas U-23 sangat mendominasi, para pemain Bali United dibuat tidak berkutik, kerjasama antar lini besutan Indra Sjafri sudah padu, dan akhiranya pertandingan di menangkan oleh Timnas U-23 dengan skor 1-0,yanh di cetak oleh sani namun ada sebuah catatan dimana Asnawi harus dikartu merahkan karena melanggar pemain Bali United dari belakang, hal ini yang harus dibenahi pengontrolan emosi.
Melanjutkan putaran selanjutnya dimana Timnas U-23 harus menghadapi tuan rumah PSIM, tentu saja PSIM tidak mau dipermalukan didepan pendukungnya sendiri, maka melakukan tekanan-tekanan denagan cepat ke jantung pertahanan Timnas U-23, namun karena keunggulan teknik dan ketenanagn para punggawa Timnas, permainan PSIM yang dikomandoi legendaris pemain naturalisai Loco Gonzales, mudah diredam dan tidak bisa berkembang, bahkan tidak ada ancaman berarti ke gawang Timnas U-23, sebaliknya koordinasi serangn Timnas U-23 yang di motori Witan Sulaiman, sangat hidup, sering menciptkan peluang-peluang berbahya, dan yang sangat diaprisiasi adalah daya juangnya tidak manja, punya kengototan, terbutkti mampu melesakan 4 goal ke gawang PSIM yang diawali oleh goal Bagas Adi memanfaatkan tendangan bebas dari luar kotak pinalty kemudian di susul oleh 3 goal ( Hetrick ) Oleh Rafli, dan Rafli menunjukan tajinya sebagai striker, pergerakanya sangat sulit diantisipasi para pemain belakang PSIM.
Secara keseluruhan permainan Timnas U-23 cukup menjajikan namun ini belum sebuah hasil riel karena lawan yang di hadapi adalah tim domestik, akan terbukti hebat apabila sedah mampu mengalahkan tim-tim mancanegara, dan hal yang harus dibenahi adalah menyiasati untuk serangan-serangan bola silang lambung, juga cara menhalau bola dari serbuan lawan, agar bola haluan tidak jatuh ke kaki lawan.
Perhelatan ajang SAE GAMES 2019 yang akan diadakan di Philiphine sudah semakin dekat, tim besutan bung Indra Sjafri sudah sangat intensif menggelar latihan di Yogyakarta, sejak tanggal 25 Agustus 2019 yang rencananya akan diakhiri pada tanggal 10 September 2019.
Dalam program latihan kebetulan Raja Kasultanan Yogyakarta Bp.Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar kejuaraan merebutkan tropy yang disebut TROFEO HB X, yang digelar di stadion mandala Krida Yogyakarta, yang diikuti oleh Klub papan atas Bali United, Tim tuan rumah yaitu PSIM yang ingin menunjukan kemampuan untuk agar bisa masuk ke putaran liga 1, kemudian mengundang Timnas Yunior U-23.
Adapun system pelaksanaan pertandingan 3 tim tersebut saling bertemu, yanga mna diawali oleh pertandingan antara Bali United melawan tuan rumah PSIM, dalam 45 menit kedua kesebalasan membagi angka 0-0 sehingga harus diadakan adu Pinalty, dan PSIM mampu menang dengan skor 4-3, selanjtunya Timnas U-23 menghadapi Bali United , berjalanya pertandingan Timnas U-23 sangat mendominasi, para pemain Bali United dibuat tidak berkutik, kerjasama antar lini besutan Indra Sjafri sudah padu, dan akhiranya pertandingan di menangkan oleh Timnas U-23 dengan skor 1-0,yanh di cetak oleh sani namun ada sebuah catatan dimana Asnawi harus dikartu merahkan karena melanggar pemain Bali United dari belakang, hal ini yang harus dibenahi pengontrolan emosi.
Melanjutkan putaran selanjutnya dimana Timnas U-23 harus menghadapi tuan rumah PSIM, tentu saja PSIM tidak mau dipermalukan didepan pendukungnya sendiri, maka melakukan tekanan-tekanan denagan cepat ke jantung pertahanan Timnas U-23, namun karena keunggulan teknik dan ketenanagn para punggawa Timnas, permainan PSIM yang dikomandoi legendaris pemain naturalisai Loco Gonzales, mudah diredam dan tidak bisa berkembang, bahkan tidak ada ancaman berarti ke gawang Timnas U-23, sebaliknya koordinasi serangn Timnas U-23 yang di motori Witan Sulaiman, sangat hidup, sering menciptkan peluang-peluang berbahya, dan yang sangat diaprisiasi adalah daya juangnya tidak manja, punya kengototan, terbutkti mampu melesakan 4 goal ke gawang PSIM yang diawali oleh goal Bagas Adi memanfaatkan tendangan bebas dari luar kotak pinalty kemudian di susul oleh 3 goal ( Hetrick ) Oleh Rafli, dan Rafli menunjukan tajinya sebagai striker, pergerakanya sangat sulit diantisipasi para pemain belakang PSIM.
Secara keseluruhan permainan Timnas U-23 cukup menjajikan namun ini belum sebuah hasil riel karena lawan yang di hadapi adalah tim domestik, akan terbukti hebat apabila sedah mampu mengalahkan tim-tim mancanegara, dan hal yang harus dibenahi adalah menyiasati untuk serangan-serangan bola silang lambung, juga cara menhalau bola dari serbuan lawan, agar bola haluan tidak jatuh ke kaki lawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter