TIMNAS INDONEISA U-18 SENASIB DENGAN U-15
Gemes... gundah..galau.. campur aduk, dalam benak, mengapa Timnas kita U-18 mengikuti jejak adik-adiknya yg U-15 gagal untuk melaju ke Babak Final dalam ajang Piala AFF ?dan yang bikin nyesek adalah kekalhan melawana Tomnas Malaysia, yang mana persaingan antara Indonesia dengan Malaysia sangat panas.
Permainan Timnas yang sanagat impresif, dari babak awal penyisian group sangat meyakinkan , belum pernah kalah hanya satu-satunya cela tertahan imbang Myanmar di pertandingan terakhir, namun walaupun dengan poin yang sama dengan myanmar. Timnas Garuda Muda U-18 unggul dalam jumah Goal, sehingga memuncaki klasemen dan akan bertemu dengan juara Group B yang dihuni oleh Malaysia, karena kalah nilai dengan Autralia.
Malaysia selalu menjadi duri dan batusandungan, bagiamana tidak ? seolah-olah ada aroma khas apabila Tmnas Indonesia melawan Timnas Malaysia, bahkan ada teman yang berceloteh, boleh kalah dengan negara lain asal jangan dengan Malaysia.
Pertandingan Semifinal piala AFF U-18 antara Indonesia dengan malaysia disiarkan langsung oleh SCTV pada hari Sabtu sore tangal 17 Agustus 2019 pukul 16.30 , pada babak pertama saling serang dan dalam tempo sangat cepat, walaupun secara teknik dan tendangan on target Indonesia lebih unggul nyatanya justru malaysia mampu mecuri Goal terlebih dahulu, lewat tendangan jarak jauh dari luar kotak pinalti, pada menit ke 19 oleh pemain malaysia Aiman Afif, diakhie babak pertama Indonesia mampu membalas dengan goal yang diciptakan oleh Bagus Kahfi di menit-menit terakhir babak pertama, mestinya pada menit ke 15 Indonesia mendapatkan Pinalti saat Beckam Putra didorong dari belakang saat menerima umpan dari fajar, dan akan melakukan tendangan, sayangnya wasit tidak menganggap itu sebuah pelanggaran.
Memasuki babak ke dua permainan Indonenesia tidak mengendorkan serangan, gempuran demi gempuran dilakukan, namunsayang pada menit ke 54 setelah menerima bola long pass yang dihalau oleh pemain belakang kita dan jatuh ke kakai pemain nomor punggung 10 yaitu Luqman Hakim manggiring bola sedikti ke tengah dan pemain gelandang bertahan Indonesia terlampat menutup ruang gerak, dan Luqman hakim melakukan tembakan jarak jauh dari luar kotak pinalti, yang sangat kenacang ke sisi kiri gawang Ernando, dan bola tidak terjangaku sehingga merubah kedudukan menjadi 2-1, usaha para pemian muda Indonesia tidak pernah suruh terus mencecar pertahanan Malaysia, dan pada menit ke 80 Fajar faturchman mampu menyamakn kedudukan 2-2 bahkan berselang satu menit Brylian Aldama mampu mencetak Goal sehingga pasukan Garuda muda memimpin sementara menjadi 3-2, sayangnya beberapa detik berselang Malaysia mendapatkan hadiah pinalti,saat pemain belakang menghalau bola namun pemain Malaysia jatuh, padahal kalau dilihat, bek Indonesia taklingnya bersih mengenai Bola, akan tetapi wasit menunjuk titik putih, eksekutor Malaysia berhasil menjalankan tugasnya untuk menyamakan kedudukan, menjadi 3-3, sampai peluit tanda berakhir pertandingan dibunyikan kedudukan tetap 3-3 sehingga harus dilakukan perpanjangan waktu.
Pada masa perpanjangan waktu terjadilah sebuah petaka pada menit ke 96 dimana pemain belakang Indonesia menjauhkan bola dari area kotak Pinalti, saat itu didorong jatuh oleh penyerang Malaysia, mestinya ini sebuah pelanggaran, namun wasit diam saja, justru malah saat bangkit dan mengejar pemain malaysia yang berhasil menguasi bola, disaat mencoba merebut bola dan melakukan takling dari belakang wasit meniup peluit sebagai tanda pelanggaran dan memberikan tendangan bebas untuk malaysia, dan ini dimanfaatkan betul oleh pemain Malaysia untuk menkonversi menjadi sebuah Goal sehingga unggul 4-1, pemain Indonesia tidak henti terus berjuang, bahkan sering mebahayakan gawang malaysia, namunsayang tidak ada goal yang tercipta sehingga samapi babak perpanjangan waktu berakhir kedudukan tetap 4-3 untuk Malaysia sehingga Malaysia melaju ke final, menghadapi Australia.
Sebuah catatan, sepertinya wasit sangat berat sebelah, seringkali para pemain Indonesia terutama Supriadi di babak pertma pada menit ke 9 didorong jatuh saat membawa bola namun wasit membiarkan, namun apabila pemain Indonesia melanggar dengan sebuah sentuhan dan bhakan tidak tergolong pelanggaran langsung sang wasit meniup peluit sebagai pelanggaran.
MENGAPA TIMNAS INDONESIA SELALU DIPERDAYA ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter