CARA MEMPEROLEH SEKOLAH UNTUK ANKA KITA KARENA DENGAN SISTEM ZONASI
Proses pendidikan dan penerimaan siswa baru ada kebijakan baru yaitu dengan sistim Zonasi, dimana calon didik siswa dengan tempat tinggal yang terdekat dengan sekolahanlah yang diprioritaskan untuk diterima, namun masih banyak yang belum paham.
Dahulu saat penerimaan siswa baru dengan sisteim testing, kadang tidak mengenal jarak, berapun jauhnya tempat sekolah akan ditempuh asalkan bisa masuk ke sekolah yang dinginkan, bahkan walaupun dengan indekos.
Dengan sistem lama orang tua akan merasa bangga apabila anaknya bisa masuk disekolah Faforit, bisa untuk bahan ngerumpi dengan rekan-rekan sekerja,karena seolah-olah mampu mendidik anaknya menjadi anak cerdas dan memilki keturunan orang pintar,mulai dari ini sebenarnya ada sedikit masalah, untuk anak yang kebetulan sebenarnya pintar tapi kalah bersaing saat test juga karena kuota jumlah siswa terbatas, sehingga anak yang disekolah awalnya oleh rekan-rekanya dianggap pintar dan sering juara namun tidak bisa diterima pada sekolah lanjutan yang favorit, menjadi minder bahkan tidak jarang malah depresi karena malu dengan teman-teman sekolah lamanya, demikian juga orangtuanya juga merasa malu karena anaknya gagal masuk di sekolah Favorit sehingga kadang membatasi diri dalam bergaul dilingkunganya.
Juga bagi yang bisa masuk sekolah Favorit akan berdampat pad faktor psikologinya, karena merasa pintar dan hebat maka ada rasa sombong dalam diri sehingga dalam bergaul pilih-pilih, hanya mau berteman dengan orang-orang tertentu saja.
Maka dari itu pemerintah mencoba menrapkan penerimaan siswa dengan sistem Zonasi, dengan maksud dan tujuanuntuk memeratakan pendidikan , menghilangkan kesan eklusif dan mereduksi kesombongan karena bangga-banggaan, adapun mekanismenya adalah memprioritaskan anak calon didik siswa yang bertmepat tinggal maksimum 4 kilometer dari sekolah yang dituju, dan juga memberikan prioritas kepada calon siswa yang orang tuanya kurang mampu pada zone wilayah tersebut.
Tidak sedikit orang tua yang memiliki anak berprestasi, merasa kecewa, bahkan sempat seperti putus asa sampai meontarkan ucapan : Ach... percuma saja anak diikutkan les, keluar biaya banyak, tapi tidak bisa masuk sekolah faforit.
Akan tetapi belum pada dipahami betul praktek mekanisme di lapangan, ada keluhan orang tua calon siswa yang merasa kurang sreg karena merasa percuma anaknya yang cerdas tidak bisa masuk sekolah unggulan, jadi merasa percuma belajar dengan rajin, padahal pandangan seperti ini jelas salah, mengapa ? karena walaupun sistem Zonasi tetap saja nilai UN sangat berpengaruh , misalnya begini : anak anda memliki nilai UN rendah, apabila mendaftar di Zona 1 misal pilihan 1 sekolah A, dan di Zone 2 pilihan ke 2 di sekolah B, belum tentu anak anda akan diterima di pilihan 1 apabila nilainyanya rendah dan tergusur dengan yang memiliki nilai UN lebih tinggi dan kuota sudah terpenuhi, karena dari kuota yang ada harus memberikan ruang untuk keluarga kurang mampu paling tidak 20 % dari jumlah kuota, anak anda tinggal mendapat jatah di pilihan ke 2 di zone 2, nah walaupun mungkin nilai UN anak anda lebih tinggidari pendaftar Zone 2 akan tetapi menjadi pilihan pertama bagi yang memiliki haq di Zone 2 dan kebetulan kuota sudah terpenuhi, anak anda tidak bisa menggeser jatah dari anak di Zone 2 yang menjadikan sekolah tujuan tersebut sebagai haq dia menjadi zone 1, hal ini yang banyak belum di pahami.
Nah sekarang strateginya bagaimana ?
Anda harus memantau terus jurnal dari PPDB online yang tersedia, karena setiap saat berubah, jadi anak anda mungkin awalnya namanya masih muncul , namun tiba-tiba tergeser, dan bahkan hilang , mungkin masih ada harapan di pilihan ke 2 di Zone 2, tapi akhirnya tergeser juga karena Kuota Zone 2 yang menjadi pilihan anak lain sebagai zone 1, kalau terjadi hal seperti ini , anda harus rajin mencari peluang di sekolah lain yang belum terisi, karena dengan sistem Zonasi belum tentu semua sekolah terisi dengan penuh , dikarenakan apa ? sebab distribusi populasi calon anak didik tidaklah merata, beda kelurahan atau kecamatan yang terkelompok dalam zone, maka akan beda jumlah anak peserta calon didik ( pendaftar ) nah disaat ada kesempatan ada yang kekurnagn siswa harus cepat-cepat mengambil langkah untuk mendatangi sekolah yang kekurangan Siswa tersebut, dan mendaftarkan.
Sebenarnya ada kelemahan dan kelebihan dengan sistem Zonasi ini :
Kelemahan :
1. Ada sekolah yang tidak atau kurang mendapat siswa
dikarenakan jumlah calon anak didik dalam wilayah
Zonanya kurang.
2. Ada kemungkian saat kegiatan sekolah berlangsung ada
ketimpangan siswa dalam belajar, karen kemampuan siswa
ada yang agah di bawah dan bahkan ada yang sangat
menonjol, sehingga guru harus benar-benar memiliki
kapasitas untuk mengangkat yang kemampuanya kurang.
Kelebihanya :
1. Dengan jarak tempuh yang lebih dekat maka banyak Keun-
tungan bagi siswa maupun orang tua,untuk orang tua tidak
terlalu capai antar jemput, siswa juga tidak terlalu capai.
2. Bisa mengurangi kepadatan lalulintas, dan mengurangi
angka kecelakaan.
3. Bisa memeratakan pendidikan karena tidak ada kesen-
jangan anatara si kaya dan si miskin, juga si pintar dan
yang kurang pintar.
Maka dari itu orang tua harus benar-benar jeli, dan bagaimanapun juga si anak tetap harus rajin belajar.
Belum tentu anak dari keluarga kurang mampu kalah pintar dengan orang yang mampu, dan tidak ada salahnya memberikan haq yang sama trehadapa setiap warga Indonesia untuk memperoleh pendidikan, sehingga memilki kesempatan yang sama dalam mengejar cita-cita.
Proses pendidikan dan penerimaan siswa baru ada kebijakan baru yaitu dengan sistim Zonasi, dimana calon didik siswa dengan tempat tinggal yang terdekat dengan sekolahanlah yang diprioritaskan untuk diterima, namun masih banyak yang belum paham.
Dahulu saat penerimaan siswa baru dengan sisteim testing, kadang tidak mengenal jarak, berapun jauhnya tempat sekolah akan ditempuh asalkan bisa masuk ke sekolah yang dinginkan, bahkan walaupun dengan indekos.
Dengan sistem lama orang tua akan merasa bangga apabila anaknya bisa masuk disekolah Faforit, bisa untuk bahan ngerumpi dengan rekan-rekan sekerja,karena seolah-olah mampu mendidik anaknya menjadi anak cerdas dan memilki keturunan orang pintar,mulai dari ini sebenarnya ada sedikit masalah, untuk anak yang kebetulan sebenarnya pintar tapi kalah bersaing saat test juga karena kuota jumlah siswa terbatas, sehingga anak yang disekolah awalnya oleh rekan-rekanya dianggap pintar dan sering juara namun tidak bisa diterima pada sekolah lanjutan yang favorit, menjadi minder bahkan tidak jarang malah depresi karena malu dengan teman-teman sekolah lamanya, demikian juga orangtuanya juga merasa malu karena anaknya gagal masuk di sekolah Favorit sehingga kadang membatasi diri dalam bergaul dilingkunganya.
Juga bagi yang bisa masuk sekolah Favorit akan berdampat pad faktor psikologinya, karena merasa pintar dan hebat maka ada rasa sombong dalam diri sehingga dalam bergaul pilih-pilih, hanya mau berteman dengan orang-orang tertentu saja.
Maka dari itu pemerintah mencoba menrapkan penerimaan siswa dengan sistem Zonasi, dengan maksud dan tujuanuntuk memeratakan pendidikan , menghilangkan kesan eklusif dan mereduksi kesombongan karena bangga-banggaan, adapun mekanismenya adalah memprioritaskan anak calon didik siswa yang bertmepat tinggal maksimum 4 kilometer dari sekolah yang dituju, dan juga memberikan prioritas kepada calon siswa yang orang tuanya kurang mampu pada zone wilayah tersebut.
Tidak sedikit orang tua yang memiliki anak berprestasi, merasa kecewa, bahkan sempat seperti putus asa sampai meontarkan ucapan : Ach... percuma saja anak diikutkan les, keluar biaya banyak, tapi tidak bisa masuk sekolah faforit.
Akan tetapi belum pada dipahami betul praktek mekanisme di lapangan, ada keluhan orang tua calon siswa yang merasa kurang sreg karena merasa percuma anaknya yang cerdas tidak bisa masuk sekolah unggulan, jadi merasa percuma belajar dengan rajin, padahal pandangan seperti ini jelas salah, mengapa ? karena walaupun sistem Zonasi tetap saja nilai UN sangat berpengaruh , misalnya begini : anak anda memliki nilai UN rendah, apabila mendaftar di Zona 1 misal pilihan 1 sekolah A, dan di Zone 2 pilihan ke 2 di sekolah B, belum tentu anak anda akan diterima di pilihan 1 apabila nilainyanya rendah dan tergusur dengan yang memiliki nilai UN lebih tinggi dan kuota sudah terpenuhi, karena dari kuota yang ada harus memberikan ruang untuk keluarga kurang mampu paling tidak 20 % dari jumlah kuota, anak anda tinggal mendapat jatah di pilihan ke 2 di zone 2, nah walaupun mungkin nilai UN anak anda lebih tinggidari pendaftar Zone 2 akan tetapi menjadi pilihan pertama bagi yang memiliki haq di Zone 2 dan kebetulan kuota sudah terpenuhi, anak anda tidak bisa menggeser jatah dari anak di Zone 2 yang menjadikan sekolah tujuan tersebut sebagai haq dia menjadi zone 1, hal ini yang banyak belum di pahami.
Nah sekarang strateginya bagaimana ?
Anda harus memantau terus jurnal dari PPDB online yang tersedia, karena setiap saat berubah, jadi anak anda mungkin awalnya namanya masih muncul , namun tiba-tiba tergeser, dan bahkan hilang , mungkin masih ada harapan di pilihan ke 2 di Zone 2, tapi akhirnya tergeser juga karena Kuota Zone 2 yang menjadi pilihan anak lain sebagai zone 1, kalau terjadi hal seperti ini , anda harus rajin mencari peluang di sekolah lain yang belum terisi, karena dengan sistem Zonasi belum tentu semua sekolah terisi dengan penuh , dikarenakan apa ? sebab distribusi populasi calon anak didik tidaklah merata, beda kelurahan atau kecamatan yang terkelompok dalam zone, maka akan beda jumlah anak peserta calon didik ( pendaftar ) nah disaat ada kesempatan ada yang kekurnagn siswa harus cepat-cepat mengambil langkah untuk mendatangi sekolah yang kekurangan Siswa tersebut, dan mendaftarkan.
Sebenarnya ada kelemahan dan kelebihan dengan sistem Zonasi ini :
Kelemahan :
1. Ada sekolah yang tidak atau kurang mendapat siswa
dikarenakan jumlah calon anak didik dalam wilayah
Zonanya kurang.
2. Ada kemungkian saat kegiatan sekolah berlangsung ada
ketimpangan siswa dalam belajar, karen kemampuan siswa
ada yang agah di bawah dan bahkan ada yang sangat
menonjol, sehingga guru harus benar-benar memiliki
kapasitas untuk mengangkat yang kemampuanya kurang.
Kelebihanya :
1. Dengan jarak tempuh yang lebih dekat maka banyak Keun-
tungan bagi siswa maupun orang tua,untuk orang tua tidak
terlalu capai antar jemput, siswa juga tidak terlalu capai.
2. Bisa mengurangi kepadatan lalulintas, dan mengurangi
angka kecelakaan.
3. Bisa memeratakan pendidikan karena tidak ada kesen-
jangan anatara si kaya dan si miskin, juga si pintar dan
yang kurang pintar.
Maka dari itu orang tua harus benar-benar jeli, dan bagaimanapun juga si anak tetap harus rajin belajar.
Belum tentu anak dari keluarga kurang mampu kalah pintar dengan orang yang mampu, dan tidak ada salahnya memberikan haq yang sama trehadapa setiap warga Indonesia untuk memperoleh pendidikan, sehingga memilki kesempatan yang sama dalam mengejar cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter