TIMNAS GARUDA HARUS BERTEKEUK LUTUT DIKANDANG THAILAND
Harapan untuk mendulang point di kandang Thailand dan balas dendam Andik Firmanstah, ppupus karena Timnas Garuda harus mengakui keunggulan 2-4 atas tuan rumah.
Menengok jalanya pertandingan di babak pertama, mestinya Tomnas bisa mengalahkan Thailand, permainan cukup apik, lebih-lebih aksi Rico Simanjuntak yang begitu ekplosif sangat merepotkan pertahanan lawan, sampai menit ke 35 Timnas Indonesia benar-benar menunjukan cirikhasnya, umpan-umpan pendek-pendek panjang cukup membuat para pemain Thailand panik dan ketar-ketir, sehingga sering salah dalam menghalau bola, hanya saja justru petaka terjadinya goal penyama kedudukan dan bergantinya keunggulan Thailand adalah karena kesalahan-kesalahan para pemain kita, yang sering melakukan pelanggarn tidak perlu, dan terjadinya goal pemnyama karena salahnya antisipasi penjaga gawang Awan Seto, dari tendangan sepak pojok tidak bisa diantisipasi bola melengkung langsung masuk ke sudut tiang jauh, mestinya seperti ini penjaga gawang bisa mengantisipasi, dan trjadinya goal ke dua Thailand karena paniknya para pemain belakang kita untuk menghalau bola, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pemain lawan.
Memasuki babak ke dua Indonesia berinisiatif menyerang, dan permainan berjalan imbang saling serang, sayangnya Andik Firmansyah cedera dan terpaksa diganti oleh febri Haryadi di babak pertama, sebenarnya permainan Febri juga cukup bagus, dan beberpa kali mengancam pertahanan lawan, sayangnya tendanganya masih mampu diantisipasi penjaga gawang.
Kami menyoroti terjadinya goal ke tiga yang mana itu murni kesalahan dan blunder yang dilakuakna oleh Awan Seto, dia melakukan kesalahan hampir mirip apa yang dilakukan Andritani saat melawan Timor Leste, di mana hasil pasing pendek ke bek kita, mampu diseorbot oleh pemain lawan, mestinya penjaga gawang bisa melihat posisi rekan apakah dekat dengan pamain lawan atau tidak, karena apabila ada pemain lawan yang dekat pasti pemain kita yang diberi pola kurang tenag dalam penguasaan sehingga bisa di serobot, mestinya penjaga gawang apabila melihat situasi seperti itu bola lebih baik ditendang jauh ke depan sehngga para pemain belakang kita bisa fokus dalam menjaga daerah pertahanan, menyoroti permainan Lili pali dan Beto Gonsalves, sepertinya kurang maksimal, lili pali hanya berputar-putar dalam mengolah bola sehingga malah kehilangan momen sementara Beto gonsalves kurang gesit, dalam memposisikna diri, dan sangat lamban bergerak, mestinya pelatih Bima Sakti melakukan pergantian dengan pemain yang energik seperti Irfan Jaya, karena melawan Thailand membutuhkan pemain yang punya skil dan kecepatan, Beto bagus kalau mendapat bola matang, tapi pergerakanya sangat lamban, mengapa bima sakti tidak mengambil pamain U-19 yang seperti Witan Sulaiman yang memiliki Skil brilian dan punay naluri mencetak goal ? mengapa juga tidak memanggil Tod fere yang sudah terbukti kelincahan dan tekniknya ?memang dengan tidak adanya si Saddil Ramndani yang punya gocekan pecel Lele, spertinya roh Timnas kita berkurang 15 %, sangat disayangkan disaat tenaganya dibutuhkan justru tersandung kasuh yang semestinya tidak perlu.
Apabial ingin melaji ke semi fimal Tomnas kita harus bisa menaklukan Philipena minim selisih goal 3, itupun harus ada catatan Singapura kalha dengan Thailand dan timor leste bisa menahan imang Singapura....kita lihat tangal 25 November nanti dan kita Do'akan agar Timnas bisa mencapai Final.
Follow blok saya ni ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter