BEBERAPA KELEMAHAN TIMNAS U-19 DAN SENIOR
Kejuaraan sepak bola piala asia ( AFC ) untuk U-19 sudah snagta dekat, untuk saja Indonesia sebagai tuan rumah yang mana dukungan dari pengila bola Indonesia juga akan berperan terhadapa sepak bola kita, hanya saja kalau kita tengok dari hasil uji coba yang dialkuakn sepertinya belum bisa memberikan hasil maksimal, nyatanya dalam acara PSSI anniversary Timnas U-19 belum pernah menang, bahkan digunduli china dengan skor telak 0-3, kita coab analisa kelemahan saat menghadapi chian, sangat jelas mencolok postur tubuh timans kita yang kalah tinggi, juga skil, teknik Individu pamain chian memang lebih unggul, masih banyak kelemahan di timnas Indonesia, terutama kerjasama tim dan cara mencover pergerakan lawan, juga dalam pasing-pasing masih sering salah, hal yang sangat mencolok pemain kita apabila pasing bola kepada teman bergerak lambat, pemain penerima bola suka menunggu dan bahkan suka bergerak mundur dengan tujuan biar bola melambat sehingga mudah untuk mengontrol, sehingga lawan mudah sekali menyerobot dan mengantisipasi pergerakan bola, selain daripada itu masih sangat lemah disis pertahana sebelah kanan yang sangat mudah diekploitasi lawan, karena bek kanan sering terlalu ke dalam dan kedodoran saat diserang, juag untuk pemain tengah yang harus membantu pertahanan masih sering terlambat untuk menutup area pertahanan, maka sering sekali kecolongan, saat menghadapai Yordania, meski menang 3-2 namun bagi kami masih banyak faktor keberuntunganya, masih saja pasing-pasing sangat lambat, meski sempat unggul 3-0 dari fakotr foal keberuntungan karan tendangan spekulasi dan goal bunuh diri lawan, yangmana goal tercipta buka dari skema serangan yangterpola dan terstruktur dengan baik, Mestinya caoch Indra Safri bisa menentukan formasi yang tepat dalam menentukan pemain utama dan melakukan penggantian pemain jangan yang terlalu timpang, padahal pertandingan resmi sudah akan bergulir sangat dekat yaitu tanggal 18 Oktober dan lawan-lawan yang akan dihadapi tidak lah enteng, kita hanya mampu berdoa, semoga timnas U-a9 bisa berjaya, taka ada salahnya memanggil beberpa pemain timnas U-16 yang berpotensi seperti bagus Kahfi, karena naluri mencetak goalnya tinggi.
Sekarang kita sorori Timans Senior yang diasuh oleh Bima Sakti sebagai pengganti Luis Milla, rupanya Bima sakti bisa belajar dari kegagalan saat menangai Timnas U-19 beberapa waktu lalu, dan dengan masuknya asisten pelatih Kurniawan Dwi Yulianto membawa efek positif dari permainan Timas Senior yang mampu mengalahkan Myianmar 3-0 dalam laga uji coba beberapa waktu lalu, namun kelemahan juga masih sma dengan tomnas U-19, dalam menerima pasing dari rekan, masih membawa karakter pergerkan mundur untuk menerima passing hal seperti ini mudah dibaca lawan, mudah disergap lawan, juag dalam mengantisipasi serangan lawan, sangat jelas saat melawan Hongkong yanga baru saja selesi denagn skor ibang 1-1, sebenarnya ada kesalahan dalam melakukan pergantian pemain, sepertinya Adu lestaluhu belum siap, nyatanya justru menjadi titik lemah dalam menggalang pertahanan, sering salah pasing dan mudah dikelabuhi lawan, mestinya untuk penyerang yang diganti adalah Stepano Lilipali, dia menyia-nyaiakan beberpa kali kesempatan, juga permainanya sering terlambat untuk melepas bola, demaikian juga Beto sering terlambaut dalam antisipasi umpan teman juga dala melepas bola, masih sangat mudah dibaca pemain bertahan lawan, kelemahan juga pemain belakang masih salah antisipasi tusukan-tusukan serangan lawan, ini perlu diperbaiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter