TIMNAS MUDA KITA TERPAKSA MENGAKUI KEUNGGULAN JEPANG 0-2
Nyesek, kecewa, gemes... tapi itu
sebuah realita, 90 menit waktu yang diperlukan untuk menghantarkan
Timnas Garuda Muda menuju pentas piala dunia tahun depan di Belgia,
terpupus sudah karena takluk dari negeri Samurai Biru Jepang dengan
Skor 0-2, memang betul kata bung Indra safri sebagai coach bahwa
dalam sepak bola itu ada menang dan kalah, dan itu hala yang biasa,
akan tetapi mengapa kekalahan pada Timnas kita sudah menjadi
kebiasaan ?sempat terbesit sebuah harapan dan angan-angan dari hasil
penyisihan group yang mamapu menghempaskan UEA walaupun hanya dengan
skor tipis 1-0, sehingga harapan seluruh pencinta sepak bola nasional
seolah-olah sudah melayang di atas awan tuk menuju pentas piala dunia
U-20.
Sayangnya di perempat final sudah harus
bertemeu dengan mantan juara Dunia Jepang, sebenarnya mental para
punggawa Timnas dah terpupuk, dengan semangat juang tinggi tidak
pernah merasa takut terhadap lawan siapaipun lawanya, karena dalam
hati mereka sudah ditanamkan mental baja bahwa tidak ada yng perlu di
takuti kecuali Tuhan dan Orangtua.
Dalam laga kontra kesebelasan Jepang
kemarin sore, sebenarnya teknik para pemain kita tidak kalah jauh,
hanya saja kehilangan fokus di menit-menit akhir babak pertama di
mana salah satu pemain belakang lawan yang merangsak maju dan
memiliki ruang tembak ideal, belum sempat dilakukan blocking namuan
sudah melesakan tembakan keras terukur pada pojok kiri atas penjaga
gawang kita Riyandi, dan sepertinya itu memang goal berkelas dan
sulit untuk diantisipasi.
Memasuki babak ke dua Timnas Garuda
Muda mencoba inisiatif mealkuakn serangan cepat, tapi sayang setiap
pergerakan bola mampu di baca oleh para pemain lawan sehingga sangat
mudah untuk diintersep, dengan tidak adanya Egy Maulana Fikri memang
sepertinya daya gedor Tim Garuda muda kurang menggigit, Hanif Sagara
yang diaharapkan mampu berbuat banyak ternyata di bawah form, sering
melakukan kesalahan kontrol bola, kalah dalam berebut bola dengan
para pemain Jepang, memang para pemain Jepang sangat taktis, cerdik
dalam bermain disampaing memiliki teknik Individu juga kerjasama tim
sangat solid adan rapi ditunjang pergerakan tanpa bola yang sangat
cepat, sehingga para pemain kita sering salah antisipasi alur
serangan lawan.
Hal yang perlu dibenahi terhadap
permainan kita antara lain dalam melindungi bola saat mendribel (
Hanya Saddil yang kelihatan menonjol ) dalam memarking lawan juga
sering lolos untuk penyergapan, kemudian skema serangan yang sudah
tersusun tiba-tiba kehilangan momentum yang mana seharusnya bis
dilakuakn direct shoot, tapi timing suka tidak tepat, disamping itu
saat rekan terkepung lawan , tidak ada pemain kita yang mendekat
untuk meminta bola, terjadinya Goal ke 2 dipertengahan babak ke dua
sebenarnya tidak perlu terjadai apabila para pemain fokus dan cerdas
dalam mengantisipasi pergerakan lawan, mungkin karena diguyur hujan
deras, sehingga langkah sangta berat dan bola bisa liar walau hanya
dengan sentuhan pelan, sebenarnya kami sangat menunggu masuknya
Todfere di awal-awal babak ke dua, nyatanya coach Indra Safri sangat
terlambat memasukan dia, baru masuk pada menit ke 75, padahal apabila
di masukan pada menit awal babak ke dua pasti akan lain
hasilnya, permainan akan lebih hidup, nyatanya setelah masuknya
Todfere pada akhir babak ke dua serangan Timnas Garuda Muda makin
hidup bahkan sempat beberpa kali mengancam gawang lawan, namun apa
hendak di kata, nasi telah menajadi kerak, namun kami sangat bangga
atas semangat juang anak-anak muda yang penuh semangat tanpa mengenal
lelah, pada menit ke 50 saya sudah ga sabar bahkan gemas dengan caoch Indra Safri.... koq tidak segera masukan Todfere, seandainya saya punya nomor WA nya mesti sudah saya WA, karena permainan Hanif dari babak 1 sudah kelihatan kurang bagus, tim ini harus dibina terus, seharusnya PSSI menekankan kepada
semua pelatih klub terutama pelatih asing untuk bisa memberikan
materi dan menu latihan yang bisa meningkatkan skil, teknik kecepatan
dan stamina yang tinggi terhadap para pemainya, sehingga apabila
suatau saat diperluakn untuk Timnas mereka benar-benar mumpuni.
Menengok gaya permainan Jepang sangatlah pantas apabila mereka adalah kandidat juara, mereka mampu membaca permainan lawan, mampu melakukan serangan yang terkoordinasi dengan rapi dan cepat, dan melakukan tusukan-tusukan tajam ke jantung pertahanan kita.
Kita tinggal menunggu perhelatan piala AFF yang akan di gelar mualia tanggal 8 November mendatang, semoga timnas Senior bisa menjadi pelipur lara, untuk meraih gelar, tentunya coach Bima Sakti yang dibantu Kurniawan Dwi Yulianto harus bisa bekerja keras, menerpak strategi yang tepat untuk menaklukan lawan-lawanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter