KEGAGALAN PERSIJA DIPIALA AFC 2018
Menjamu Home United dari klub sepakbola Singapura mestinya Persija merasa percaya dari, karena bermain dihadapan para pendukungnya sendiri yaitu the Jack Mania, lebih-lebih sudah mengantongi memasukan 2 goal dikandang lawan, sehingga tinggal membutuhkan menang 1-0 sudah cukup untuk menghantar Persija maju ke babak Final, namun apa yang terjadi ? kekalahan yang sangat telak terasa sangat menyakitkan dengan skor 1- 3 ini menorehkan luka yang sangat dalam terhadap seluruh punggawa team dan lebih-lebih para the Jack mania.
Mengapa bisa kalah setelak itu ? hal yang pasti karena over confidence dalam setiap pemain karena sudah mengantongi 2 goal, namun dilain daripada itu karena ternyata dari segi cara bermain Persija sangat tertinggal jauh, dimulai dari pemain belakang yang sangat kedodoran saat diserang lawan, ini karena tidak mampunya pemain tengah menjadi benteng perthanan pertama, lebih-lebih penjaga gawang pengganti Andritany, belum mampu menunjukan kelasnya, sriang salah antisipasi serangan lawan.
Persiaj terlalu asik menyerang namun tidak diimbangi kecepatan balik bertahan saat dilakukan serang balik, sangat jelas sekali serangan dari Home United sangat tertata rapi terkonsep dengan jelas, dan apabila mendapat sernagn balik, mereka sangat cepat dan kompak menutup area pertahanan baik denga sistem Zona marking ,maupun man to man marking.
Goal pertma yang dilesakan ke gawang Persija oelh Home United jelas merupakan kesalahan antisipasi dan pembacaan serangan lawan.
Semua penonton mestinya berharap saat Persija mendapat hadiah pinalty, yang bisa menyamakan kedudukan 1-1, namun suatu kesalahan fatal oleh Rizaldy Elhanusa yang menjatuhkan lawan di kotak pinalty merupakan kecerobohan besar, ini menunjukan mental pemain persija belum mamapu mengontrol Emosi, sehinagga banyak melakukan pelanggaran, terlebih tersulut oleh keputusan-keputusan wasit yang kontroversi, banyak pelanggaran pemain Home United terhadap pemain Persija namuna wasit tidak memberikan hadiah tendangan bebas dan bahkan tetap saja play on, namun sebaliknya ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemain persija terhadap pemain Home United, akan tetap wasit tidak meniup peluit sebagai pelanggaran,sepertinya mulut wasit sangat kelu.
Yang disayangkan para pemain persija juga kurang dewasa, sepertinya perlu diberi pengetahuan tentang EQ dalam sebuah permainan sepak bola.
Namun apadaya nasi sudah menjadi bubur, tidak ada yang bisa dirubah hasil akhirnya..... Persija gagal melangkah ke Final dan terjungkal.
Persija merasa percaya dari, karena bermain dihadapan para pendukungnya sendiri yaitu the Jack Mania.
BalasHapushttp://www.onlinesabungayam.net/