MEMPERBAIKI MENTAL DALAM HIDUP MEREDAM TERORISME
Ingin kaya raya ? wajar.... hampir setiap individu manusia yang hidup di
muka bumi ini menginginkan kekayaan, berupa harta benda yang berlimpah ruah,
bahkan mulai sejak ana-anak sampai kakek-kakek maupun nenek-nenek bergelimang
harta adalah sebuah obsesi.
Semua beranggapan kalau banyak harta hidup akan enak, serba kecukupan,
apa-apa yang diinginkan serba keturutan, tak pelak lagi dalam masyarakat
sekarang kadang dihormati, dimuliakan karena orang tersebut adalah orang
berada, orang The have, dan biasanya segala urusan akan selalu diprioritaskan,
maka tak jarang orang-orang yang kurang mampu, alias miskin suka tersisihkan
dipandang sebelah mata, dengan fenomena ini falsafah jawa " ajining diri
ono ing lathi, ajining rogo soko busono' akan tergantikan menjadi "ajining
menungso amargo bondho"
Dengan kondisi seperti itu maka sekarang manusia akan selalu sibuk
bekerja keras untuk mencari harta, menumpuk kekayaan, mereka setiap hari tak
lepas dari Do'a agar selalu diberi rezeqi, sukses dalam pekerjaanya atau
usahanya bisa menghasilkan uang sebanyak-banyaknya, segala macam cara
diusahakan dalam mengisi kehidupan untuk mencari uang ada yang jadi buruh,
pegawai negeri, wirausaha, dan lain-lain, hanya saja tidak sedikit mereka dalam
mencari uang dengan cara-cara yang tidak benar, dengan cara yang curang, menipu
,jadi penjahat, korupsi, suap menyuap dan lain sebagainya, padahal mereka semua
punya agama, dalam agama selalu ditekankan kebaikan, kejujuran namun banyak yang
tidak menyadari atau bahkan sengaja melanggar norma-norma agama, semua itu
hanya demi uang , padahal uang bukanlah segalanya sayangnya zaman now segalanya
pakai uang, sangking sibuknya mencari uang kadang lupa bahwa kita semua ini
akan mati, malaikat pencabut nyawa selalu mengintai menunggu perintah untuk
mengambil nyawa, kita lupa seolah-olah akan hidup selama-lamanya, kita tidak
sadar bahwa harta yang kita cari dengan susah payah itu adalah bukan harta
kita, itu merupakan harta warisan yang tidak bisa kita nikmati, akan di nikmati
ahli waris, padahal kita mati-matian mencarinya sementara tidak bisa kita bawa
mati, tidak semua orang bisa menyadari bahwa sebenarnya ada kehidupan setelah
mati yang harus dipertanggung jawabkan dari hasil kehidupan dunia fana,
mestinya harta yang kita cari itu untuk bekal kita sendiri yaitu dijadikan amal
jariah, dijadikan amal sholeh yang akhirnya bisa dinikmati setelah mati karena
ada imbalan pahala dari Alloh SWT, sesuai yang dijanjikanya.
Rosulloh S.A.W memberikan pelajaran dan contoh dalam mencari dan
memanfaatkan harta dengan baik, mengajarkan agar orang berbuat baik,
berakhlakul karimah, mulai sejak anak-anak, diajarkan agar taat, menghormat
kepada orang tua, tidak boleh berani kepada orang tua ( yang tidak maksiat )
apabila berani terhadap orang tua bahkan ditakut-takuti dengan sebutan anak
durhaka, yang diancam masuk neraka kelak, ini sebenarnya sebuah REVOLUSI
MENTAL, yang mana apabila bisa diterapkan sehingga bisa berlaku turun temurun
maka akhlak manusia akan baik, dunia ini akan aman tentram dan damai.
Rosululloh S.A.W juga memberi batasan-batasan dalam mencari harta
yang halal dan menghindari yang haram, kalau dilanggar maka ada ancaman masuk
neraka, kalau semua ini dilakukan dan manusia takut dengan ancaman neraka, maka
manusia itu selalu untung dan menguntungkan, tidak ada yang dirugikan, sehingga
kehidupan akan berjalan harmonis, sayangnya semua itu tidaklah bisa berjalan
sempurna karena tentu saja adanya hawa nafsu yang tidak lepas dari pengaruh
Syetan.
Rosululloh diutus ke muka bumi untuk memperbaiki akhlak manusia, banyak
memberikan contoh-contoh ketauladanan bagaiman bersikap terhadap sesama
manusia, salah satu contoh dahulu pernah ada orang badui yang sangat kampung
bahkan tidak tahu tata krama, masuk ke dalam lingkungan masjid yang masih
beralasa pasir, tiba-tiba orang tersebut buang air kecil/kencing disalah satu
sudut masjid, saat itu para sohabat menghunus pedang ingin membunuh orang
tersebut, namun dicegah oleh Rosululloh, dan Rosululloh menasehati Sohabat yang
sudah emosi agar mebiarakan arang tersebut samapai selesai buang air kecil,
terus Sohabat disusurh mengambila air untuk menyiram tempat yang sudah kena air
kencing tersebut dan menyuruh menasehati dan memeberi tahu kepada orang baduy
tersebut.
Apabila orang Islam memahami ajaran-ajaran Rosululloh, mestinya tidak ada
terorisme dengan cara Bom bunuh diri, karena pernah saat terjadi peperangan
dengan orang kafir saat itu ada seorang pejuang agar disebut seorang yang mai
sahid, saat terluka yang sangat parah justru menusukan dirinya ke ujung tombak,
agar mati dan mendapat julukan mati sahid, seketika itu ada Sohabat yang lain
bertanya kepada Rosululloh, ya Rosululloh, apakah si fulan itu mati sahid ?
maka dijawab oleh Rosululloh, Tidak, bahkan dia kekal di neraka.
Menengok dari peristiwa itu mestinya para Bomber teroris mau belajar, tidak ada
dalilnya mati dengan membom bunuh diri itu mati sahid....bhakan ancamanya masuk
neraka.
Syetan akan selalu menggoda manusia untuk melanggar aturan Alloh dan
Rosululloh karena sudah menjadi keputusan Alloh saat diciptakanya Adam, Syetan
telah diberi ijin oleh Alloh untuk menggoda manusia karena telah dihukumi masuk
neraka di kemudian hari sebab kesombonganya tidak taat kepada Alloh, untuk itu
mari kita jangan sampai tergoda Syetan untuk diajak masuk neraka, karena nerAka
itu siksanya saNgat pedih dan kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter