MEMBUAT TEGANG
Seluruh pecinta sepak bola Indomesia kemarin pagi, sudah menungu-nunggu dengan harap-harap cemas pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Singapura, karena itu merupakan perjuangan hidup mati, untuk lolos atau harus angkat koper, lebih-lebih kesebelasan Singapore mempunyai sejarah bagus saat melawan Indonesia, namun apabila dilihat dari pertandingan-pertandingan sebelumnya sebenarnya secara kualitas pemain Indonesia tidaklah kalah dengan Singapura, hanya saja karena bola itu bundar, apabila tidak fokus maka akan tergelincir.
Pada waktunya tiba pukul 19.00 saat bola digulirkan jantung terasa ingin copot, sebenarnya serangan Indonesia cukup rapi, bahkan sempat mengancam gawang Singapura, tidak seperti pertandingan sebelumnya, namun terasa sesak disaat pemain senior singapura khairul Amri melaukan goal indah dengan salto yang tidak bisa diantisipasi oleh penjaga gawang Kurnia Mega.
Goal tercipta lagi-lagi karena para pemain belakang tidak bisa mengantisipasi pergerakan lawan, mereka hanya fokus ke bola, ini yang benar-benar menjadi PR pelatih Alfred Riedle apabila Tim Indonesai ingin menjuarai turnamen piala AFF.
Memang dalam pertandingan tersebut Kurnia Mega mamapu menyelamatkan gawang paling 3 kali penyelamatan, namun secara statistik penampilanya tidak baik, selalu salah dalam antisipasi sehingga 3 kali pertandingan telah kebobolan 7 goal... jelas itu merupakan pertanda bahwa penampilanya tidak bagus ditunjang koordainasi pemain belakang, bahkan Yanto Basna sering melakukan pelanggaran yang tidak perlu.
Namun permainan Indonesia mulai berkembang dibabak ke dua, sudah bisa menekan pertahanan Singapura, karena penampilan penjaga gawang Singapura mampu menyelamatkan gawangnya dari serangan-serangan Indonesia yang tertumpu pada mobilitas Boaz Salosa, pada menit ke 62 sebuh umpan silang terukur dapat dimanfaatkan secara baik oleh Andik Fimansyah dengan tendangan voly first time, sehingga membuat kedudukan imbang 1-1 kirannya dengan kedudukan ini singapura mencoba keluar untuk memberi tekanan, dan alhasil itu sangat membahayakan pertahanan Indonesia, untung saja beberapa percobaan masih bisa terselamatkan, sepertinya Singapura sudah mulai frustasi dan lengah, dengan serangan balik Boaz salosa menusuk ke jantung pertahanan lawan, dapat melakukan umpan silang yang tidak bisa dihalau oleh pemain belakang ke kotak pinalti, Lilypali yang muncul tiba-tiba dari belakang tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan tendangan voly yang terukur.... mampu menjebol gawanag Singapura dan.... Goal..Gooooaallll.... Gooaalllllllll.... legalah seluruh pencinta sepak bola tanah air...tinggal menatap semifinal siapa yang akan menjadi lawan berikutmya, namun sebuah catatn pelatih harus memperhatikan dan membenahi pemain belakang.
Seluruh pecinta sepak bola Indomesia kemarin pagi, sudah menungu-nunggu dengan harap-harap cemas pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Singapura, karena itu merupakan perjuangan hidup mati, untuk lolos atau harus angkat koper, lebih-lebih kesebelasan Singapore mempunyai sejarah bagus saat melawan Indonesia, namun apabila dilihat dari pertandingan-pertandingan sebelumnya sebenarnya secara kualitas pemain Indonesia tidaklah kalah dengan Singapura, hanya saja karena bola itu bundar, apabila tidak fokus maka akan tergelincir.
Pada waktunya tiba pukul 19.00 saat bola digulirkan jantung terasa ingin copot, sebenarnya serangan Indonesia cukup rapi, bahkan sempat mengancam gawang Singapura, tidak seperti pertandingan sebelumnya, namun terasa sesak disaat pemain senior singapura khairul Amri melaukan goal indah dengan salto yang tidak bisa diantisipasi oleh penjaga gawang Kurnia Mega.
Goal tercipta lagi-lagi karena para pemain belakang tidak bisa mengantisipasi pergerakan lawan, mereka hanya fokus ke bola, ini yang benar-benar menjadi PR pelatih Alfred Riedle apabila Tim Indonesai ingin menjuarai turnamen piala AFF.
Memang dalam pertandingan tersebut Kurnia Mega mamapu menyelamatkan gawang paling 3 kali penyelamatan, namun secara statistik penampilanya tidak baik, selalu salah dalam antisipasi sehingga 3 kali pertandingan telah kebobolan 7 goal... jelas itu merupakan pertanda bahwa penampilanya tidak bagus ditunjang koordainasi pemain belakang, bahkan Yanto Basna sering melakukan pelanggaran yang tidak perlu.
Namun permainan Indonesia mulai berkembang dibabak ke dua, sudah bisa menekan pertahanan Singapura, karena penampilan penjaga gawang Singapura mampu menyelamatkan gawangnya dari serangan-serangan Indonesia yang tertumpu pada mobilitas Boaz Salosa, pada menit ke 62 sebuh umpan silang terukur dapat dimanfaatkan secara baik oleh Andik Fimansyah dengan tendangan voly first time, sehingga membuat kedudukan imbang 1-1 kirannya dengan kedudukan ini singapura mencoba keluar untuk memberi tekanan, dan alhasil itu sangat membahayakan pertahanan Indonesia, untung saja beberapa percobaan masih bisa terselamatkan, sepertinya Singapura sudah mulai frustasi dan lengah, dengan serangan balik Boaz salosa menusuk ke jantung pertahanan lawan, dapat melakukan umpan silang yang tidak bisa dihalau oleh pemain belakang ke kotak pinalti, Lilypali yang muncul tiba-tiba dari belakang tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan tendangan voly yang terukur.... mampu menjebol gawanag Singapura dan.... Goal..Gooooaallll.... Gooaalllllllll.... legalah seluruh pencinta sepak bola tanah air...tinggal menatap semifinal siapa yang akan menjadi lawan berikutmya, namun sebuah catatn pelatih harus memperhatikan dan membenahi pemain belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter