MENGATASI MACET
SAAT MUDIK LEBARAN DAN SOLUSI PERAYAAN HARI BESAR AGAMA dan liburan sekolah
Sebuah fenomena perayaan hari raya keagamaan terutama
Islam yaitu hari Raya Idul Fitri, apalagi jatuhnya hari raya tersebut
bertepatan dengan liburan anak sekolah, seperti
halnya jatuhnya 1 syawal 1437 H kemarin yang juga bertepatan dengan
tanggal 6 July 2016, ternyata hiruk
pikuk perayaan tersebut diwarnai oleh bermacam peristiwa dan tragedi.
Suatu hal yang sangat mengejutkan bahwa perayaan hari Raya
Idul Fitri bukanlah melulu umat Islam saja yang merayakan, ada dari lintas agama,
baik yang bukan beragama islam ikut larut serta dalam gegap gebinta memeriahkan
suasana Lebaran, namun tetap saja
mayoritas adalah beragama Islam atau berstatus di KTP agamanya Islam.
Dari aktifitas perayaan tersebut ternyata meninggalkan
beberapa peristiwa dan tragedi yang cukup memprihatinkan, awalnya di mulai dari acara Mudik ke
kampung halaman, yang mana semua sudah dipersiapkan di bayangkan sebelum puasa
Ramdhan berakhir, karena hasrat yang tinggi untuk bertemu keluarga sanak
saudara, handai tolan atua teman sepermainan waktu kecil di kampung halaman maka
segala sesuatunya ingin dibuat surprais, disipakan dana yang tidak sedikit, bahkan yang awalnya belum punya mobil berusaha
keras untuk pulang kampung membawa mobil sendiri, dari sini ternyata
menimbulkan masalah baru, sedianya pemerintah telah membangun jalan tol agar
memberikan rasa aman dan nyaman dalam perjalanan pulang kampung namun ternyata
tidaklah seperti yang dibayangkan sebelumnya, sebagaiman kejadian di jalan TOL
cipali yang diakhiri di BREXIT istilah ini sangat ngetren karena kebetulan kata
- kata tersebut muncul bersamaan dengan
keluarnya Inggris dari uni eropa, namun ternyata BREXIT di Indonesia adalah
istilah diambil dari wilayah pintu keluarnya ujung Tol Cipali yaitu BREBES EXIT,
dari sinilah timbulnya permasalahan saat arus mudik beberapa hari lalu, bahkan
diberitakan sampai 18 orang meninggal gara-gara terjebak macet.
Mengapa jalan TOL yang kondisinya mulus, jaraknya juga
panjang justru terjadi kemacetan ? karena tidak ada antisipasi sebelumnya yang
mana pintu keluar di Brebes timur masuk kota tegal jalan menyampit sehingga
terjadi penyumbatan dari arah berlawan yang akan masuk pintu TOL tersebut
sementara kendaraan yang keluar TOL sangat banyak Jumlahnya, dan hal yang lebih
mengherankan begitu banyaknya mobil sepanjang Jalan TOL Cipali tersebut, lagian
semua Mobil bagus-bagus, apakah ini pertanda bahwa rakyat Indonesia sudah
makmur secara ekonomi, sehingga dengan mudah bisa memiliki Mobil ? mungkin juga
Ya dan mungkin juga tidak, kalau dilihat dari beraneka macam merek kendaraan
tidak ada yang buatan lokal, ini artinya rakyat kita adalah rakyat yang
konsumtif dan tidak produktif dalam dunia otomotif,padahal banyak ilmuwan dan orang pinter di Negara tercinta ini, tapi mengapa masyarakat selalu memilih produk yang berlebel luar negeri ? apakah para tenaga ahli kita tidak bisa menciptakan sebuah produk yang berguna bagi bangsa sendiri ? dan kalau bisa justru mengeksport produk tersebut ? perhatikan di Jepang, walaupun terkenal dengan produk-produk merek mobilnya yang beretebaran di Indonesia, akan tetapi kehidupan masyarakat sana tidaklah serta merta mengendarai mobil pribadi, mayoritas, berjalan kaki, naik sepeda atau naik kendaraan umum yang tidak menimbulkan kemacetan, toh dengan kondisi seperti itu negara tersebut tetap berjaya, bahkan banyak mendapatkan keuntungan karena produk mereka di eksport ( terutama ke Indonesia ) lingkunganya sehat ( tidak banyak pencemaran udara karena asap kendaraan ), bisakah budaya ini dipraktekan di Indonesia ?
OK kita kembali ke permasalahan penanganan kemacaten karena prosesi perayaan hari raya,
OK kita kembali ke permasalahan penanganan kemacaten karena prosesi perayaan hari raya,
bagaimana agar tahun-tahun ke depan tidak terulang
problema yang sama ? karena setiap tahun dalam merayakan hari raya Idul Fitri
selalu muncul masalah baru, yang dahulunya sering terjadi kemacetan karena jalan
yang selalu dalam proses pembetulan sehingga justru menimbulkan macet terlebih
munculnya pasar kaget atau pedagang dadakan yang menggunakan sebagian jalan untuk
melintas kendaraan,dan sekarang dengan adanya Tol CIPALI diharapkan akan
terselesaikan maslah yang lama namun malah menimbulkan masalah baru, mungkin
berikut sebuah pandangan atau gagasan dari saya untuk menetralisisr
permasalahan yang akan datang :
Pemerintah
membuat kebijakan baru yang mana setiap perayaan diatur sesuai dengan perayaan
masing-masing agama, misal Hari Raya Idul Fitri yang diliburkan hanya yang
beragama Islam, sementara yang memiliki kepercayaan lain tidak boleh libur dan
harus masuk kerja, demikian juga pembagian THR untuk Hari Raya Idul Fitri hanya
dibagikan ke yang beragam a Islam saja ,kemudian untuk perayaan natal dan Tahun
baru hanya diberikan kepada pemeluk agama Katolik atau Kristen demikian juga
bersamaan dengan itu diberikan THR dan waktu libur sabagaiman perayaan Idul
Fitri, dan ini juga berlaku untuk agama Hindu juga di berikan libur dan THR
dengan porsi yang sama, demikian juga unutk agama-agam yang lain.
Dengan
libur hanya diberikan kepada Agama yang merayakan, maka pemeluk agama yang
sedang tidak melaksanakan perayaan tetap bekerja sbagimana biasanya sehingga
roda ekonomi dan produktifitas bangsa akan terjaga dengan stabil.
Yang akan menjadi pertanyaan, bagaimana kalau ternyata ada sejumlah masyarakat yang tidak menganut salah satu agama ? solusi bagi mereka adalah di beri liburan dan bonus akhir tahun, dan tidak boleh mengambil hari libur bersamaan dengan agama lain.
KAmi juga usulkan untuk hari raya idul adha tidka hanya 1 hari, misal 2 hari atau 3 hari, karena sesungguhnya harai raya yang benar-benar raya ya idhul adha.
Yang akan menjadi pertanyaan, bagaimana kalau ternyata ada sejumlah masyarakat yang tidak menganut salah satu agama ? solusi bagi mereka adalah di beri liburan dan bonus akhir tahun, dan tidak boleh mengambil hari libur bersamaan dengan agama lain.
KAmi juga usulkan untuk hari raya idul adha tidka hanya 1 hari, misal 2 hari atau 3 hari, karena sesungguhnya harai raya yang benar-benar raya ya idhul adha.
Semoga usulan ini di baca oleh Bp. Jokowi selaku presiden Republik Indonesia, dan bisa dilakukan studi untuk aplikasi di lapangan.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter