HAL-HAL YANG HARUS DI CONTROL DALAM PROSES POY
Karena proses pembuatan POY berjalan secara kontinyu dan tidak boleh berhenti, maka kekonstanan parameter proses harus dipantau, dan disini peran Proses Control sangatlah vital dan juga pemantauan parameter ada yang dengan system Computerized, dan ada yang menggunakan isntrument-instrument, kita bahas satu persatu hal - hal yang harus di kontrol sebagai berikut :
A.BAHAN UNTUK PROSES
I. Chips Drier / Crystalizer/ Hopper drier
Untuk proses ini yang kita uji adalah :
1. Kandungan air ( Moisture )
2. IV
II. Larutan Spin Finish Oil
1. Spin Finish Original
1.1. Viscosity ( Cps/Cst )
1.2. Kadar air
1.3. pH
1.4. Volatile matter
1.5. Appearance.
2. Air untuk membuat larutan Spin Finish
2.1. pH
2.2. SiO2 ( silikat )
2.3. Total Hardness
2.4. Conductivity
3.Emulsi spin Finish Oil
3.1. Konsentrasi larutan
3.2. pH
III. Gas Nitrogen
di check dew point ( titik embun )
B. PRASARANA PENDUKUNG PROSES
I. Spinnerete
Spinneret baru maupun yang bekas dipakai dan sudah dibersihkan dilakukan pengechekan kondisi lobang-lobang , apakah benar-benar bersih apa belum.
II. Paper Tube ( Penggulung benang )
Adapun yang harus di uji :
1. Berat ( gr )
2. Compression Strength
3. Edge Crush
4. Dimensi ( Panjang, diameter luar, diameter dalam, ketebalan )
5. Lebar dan jumlah Notching
6. Warna
C. PARAMETER PROSES
1. Temperatur melt polimer
2. Pack Pressure
3. Velocity Quench Air ( udara pendingin )
4. Speed winder
5. Speed Godet Roll
D. Intermidiate
1. Free Fall
1.1.IV
1.2.Gugus Karbokssilat ( - COOH )
1.3. Flying filamen
E. POY ( Produk )
1.Denier
2. Tenacity ( kekuatan tarik )
3. Elongation ( kemuluran )
4. Cross Section ( penampang )
5. % Oil pick Up ( OPU )
6. Jumlah Filamen
7. Loop
8. Broken Filamen
9. Berat.
Ok, kita bahas satu persatu-satu tujuan dan pengaruh dari kualitas produk dari langkah-langkah tersebut di atas :
I. Chip Drier / Cristalyzer/Hopper
1. Analisa Moisture dalam Dry Chips, ini hal yang sangat vital karena sebagaiman telah kami jelaskan pad bab sebleumnya mengenai pengaruh air dalam reaksi polieaster, dimana air akan sangat mengganggu saat pelelehan kembali poliester, dia akan beraksi yang bisa menyebabkan terbentuknya gugus Karboksilat dan Di Ethylene Glycol yang mana ini menyebabkan terdegradasinya rantai Polymer, dan akan berpengaruh terhadap Dyieng up take atau penyerapan zat warna saat dilakuakn pencelupan.Untuk itu dalam proses drying, harus benar- benar kering dengan batas maksimum kandungan air dalam Chips polyester kering maksimum 0.0030 % atau 30 ppm.
2.Analisa IV dalam Dry Chip, hal ini perlu dilakukan untuk memantau kestabilan nilai IV apakah terjadi perubahan secara drastis akibat pemanasan apa tidak.
II. Spin Finish Oil
1.Spin Finish original
1.1 Analisa Viscosity, karena spin finish original memiliki nilai viskositas, ini harus kita tentukan standartnya kekentalan atau kepekatan akan sangat berpengaruh terhadap daya lengket dalam benang.
1.2. Kadar air dalam Spin finish Oil original jelas sangat berpengaruh terhadap kemurnianya, dan juga sangat penting untuk diketahui karena akan berpengaruh dalam perhitungan untuk konsentrasi emulsi oil yang akan di buat.
1.3. pH adalah derajat keasaman dari material tersebut, perlunya pengontrolan ini karena apabila Spin Finish oil terlalu asam ( di bawah 7 ) jelas bersifat korosive, sehingga akan sangat berepengaruh terhadap keawetan pipa-pipa.
1.4. Volatile matter yaitu material-material impuritis yang mudah menguap yang terkanding dalam Spin Finis Oil, apabila terdapat senyawa yang mudah menguap terlalu banyak mestinya juga mempenagruhi kemurnian dari material tersebut, sehingga mempengaruhi konsentrasi emulsi oil yang di buat.
1.5.Appearance adalah warna visual dari material tersebut, yang seharusny jernih/bening tapi sedikit kekuningan diperbolehkan, dan biasanya warna kekuningan bahkan cenderung coklat diakibatkan oleh kandungan Fe, dan ini bisa menyebabkan terkontaminasinya oil oleh bakteri.
2. Air demin untuk membuat emulsi oil
2.1. pH sangat berpengaruh terhadap daya larut spin finish oil juga apabial terlalu asam akan menyebabkan korosif pada tangki maupun pipa.
2.2. Kandungan Silikat ( SiO2 ) ini juga sangat fatal, karena silikat dalam emulsi akan membentuk lapisan film keras pada permukaan Godet rol, sehingga menyebabkan benang akan sering putus, maka dipersyaratkan kandungan silikat pada air demin harus-benar-benar Nol.
2.3. Total Hardness adalah nila kesadahan, yang mana merupakan kandungan kapus Ca dan Mg, sehingga akan menyebabkan timbulnya kerak pada pipa juga pada Godet roll yang bisa menyebabakan benang putus saat proses kecepatan tinggi, maka dari itu Total Hardness dalam air juga harus Nol.
2.4. Conductivity adalah daya hantar listrik air demin tersebut, karena Polyester bersifat plastis, yang mana pada pergerakan dan gesekan akan menimbulkan arus listrik, untuk itu air demin yang digunakan tidak boleh memiliki nilai Conduktivity.
3. Emulsi oil
3.1. Konsentrasi
perlu sekali dilakukan test konsentrasi hasil pembuatan emulsi oil ini untuk meyakinkan bahwa nantinya kandungan Oil dalam benang sesuai dalam perhitungan.
3.2. pH, sebagimana sudah dijelaskan sebelumnya, jangan sampai pH emulsi oil terlalu asam.
III. Gas Nitrogen
Gas Nitrogen dalam proses ini sebagai carier, untuk mendorong proses transfer Chips baik masih raw chips maupun dried chips, maka Gas tersebut tidak boleh mengandung uap air, dimana bisa diketahui dengan cara dilakukan penegcekan titik embunya ( dew Point ) yaitu sekitar -17°C apabila nilai dew point masih sekitar 0 atau 4°C berarti gas Nitrogen tersebut mengandung uap air.
Berikut contoh gambar benang POY
Gambar Helaian Filamen POY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter